Sekolah Rakyat, Dulu dan Sekarang

Mohammad Nuh menjelaskan konsep Sekolah Rakyat kepada moderator, Dirut Harian Disway Tomy Gutomo.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
“Tetapi, mereka (Kemensos) tidak bisa sendirian. Untuk guru dan kurikulumnya dari Kemendikdasmen. Fasilitas fisiknya juga dari Kementerian PUPR,” ungkap mantan rektor Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya itu.
Kualifikasi guru juga sedikit berbeda. Tenaga pengajar selain memiliki kompetisi akademik, guru-guru SR punya empati sosial yang kuat. “Mereka harus bisa menaikkan kepercayaan diri anak-anak. Karena, mereka berasal dari masyarakat bawah,” tegasnya.
Tahun ajaran baru ini, se-Indonesia ada 53 lokasi yang akan melakukan penerimaan peserta didik. Proses penerimaan peserta didik itu ada di Dinas Sosial provinsi. Sebab, mereka yang memiliki data masyarakat miskin itu. “Nanti kita tawarkan, apakah mereka mau atau tidak,” katanya lagi. (Michael Fredy Yacob)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: