Asap Hitam dari Kapel Sistina, Para Kardinal Gagal Pilih Paus Baru di Pemungutan Suara Putaran Pertama

Asap hitam mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina yang menandakan para kardinal gagal memilih paus baru dalam pemungutan suara pertama konklaf di Vatikan pada 7 Mei 2025.--Tiziana FABI / AFP
Selama proses berlangsung, para kardinal dikunci di dalam kapel guna menghindari gangguan dari dunia luar.
Satu-satunya cara mereka mengkomunikasikan hasil adalah dengan membakar surat suara untuk menghasilkan asap. Warna hitam menandakan tidak ada keputusan, sementara warna putih berarti seorang paus telah terpilih.
Sebelum konklaf dimulai, para kardinal mengikuti misa di Basilika Santo Petrus. Kardinal Giovanni Battista Re menyerukan agar para pemilih mengesampingkan kepentingan pribadi dan memilih pemimpin yang dapat menjawab tantangan zaman.
Para kardinal mengikuti konklaf untuk memilih Paus baru di kapel Sistina, Vatikan, pada 7 Mei 2025. --Simone Risoluti / VATICAN MEDIA / AFP
BACA JUGA:Jelang Konklaf: Arahkan Gereja di Persimpangan Zaman
Pemilihan ini berlangsung di tengah berbagai tantangan besar yang dihadapi Gereja Katolik. Paus baru diharapkan mampu menghadapi isu-isu seperti skandal pelecehan seksual dalam Gereja, ketidakpastian geopolitik global, serta perpecahan internal.
Dilansir dari AFP (Agence France-Presse), beberapa nama mulai mencuat sebagai calon potensial, antara lain Pierbattista Pizzaballa dari Italia, Peter Erdo dari Hungaria, dan Malcolm Ranjith dari Sri Lanka.
Sebagian besar dari para kardinal pemilih adalah tokoh yang diangkat oleh Paus Fransiskus, sehingga banyak pihak memperkirakan akan ada keinginan untuk melanjutkan warisannya. Namun, terdapat juga kelompok menginginkan sosok yang lebih konservatif.
BACA JUGA:Konklaf, Tradisi Tertutup Pemilihan Paus yang Terjadi di Balik Pintu Vatikan
Konklaf akan berlanjut dengan empat pemungutan suara setiap harinya hingga seorang paus baru terpilih. Nama paus ke-267 akan diumumkan kepada dunia dari balkon Basilika Santo Petrus, disertai ucapan “Habemus Papam”.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: