Sweeping Sunyi Petugas Haji di Madinah, Demi Barang Jamaah agar Tak Hilang

Sweeping Sunyi Petugas Haji di Madinah, Demi Barang Jamaah agar Tak Hilang

Kasi Linjam Madinah M. Slamet saat menunjukkan kursi roda jamaah haji 2024 yang ada di kantor Daker Madinah.-Media Center Haji 2025-

Di tengah skala logistik yang besar, fenomena barang tertinggal menjadi masalah yang nyaris tak terhindarkan.

Kasi Linjam Daker Madinah M. Slamet membenarkan bahwa barang seperti tas, koper, kursi roda, bahkan handphone kerap ditemukan tertinggal di hotel maupun Masjid Nabawi.

“Banyak yang kita temukan, ya, di antara tas koper, kursi, HP, dan lain sebagainya,” kata Slamet.

BACA JUGA:Ini Sebaran 205 Hotel Jamaah Haji Indonesia di Makkah, Radius Maksimal 4 Kilometer dari Masjidilharam

Untuk koper, Slamet menambahkan bahwa fenomena ini tak lepas dari sistem penempatan hotel berdasarkan fast track embarkasi. Gerak jamaah harus cepat dan tidak selalu satu lokasi.

"Kadang hotelnya pun berbeda-beda, jadi perpindahan logistik jamaah juga tidak sesederhana itu. Koper jadi seperti hilang, padahal kami amankan," ujarnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, linjam menerapkan sistem koordinasi lintas sektor yang terstruktur.

BACA JUGA:Menu Nusantara untuk Jamaah Haji Indonesia, Ada Sambal Terasi hingga Bubur Ayam

Setiap sektor (1 sampai 5) memiliki petugas linjam, dan mereka tergabung dalam grup koordinasi melalui WhatsApp.

Jika ada barang tertinggal yang ditemukan oleh sektor (di hotel maupun Masjid Nabawi) atau bandara, datanya akan langsung dibagikan ke grup untuk ditindaklanjuti.

“Kita bikin WA Group tentang linjam Madinah. Kita share, dan kita sampaikan misalnya embarkasi ini nanti dia ke sektor berapa. Kita informasikan, supaya linjam punya waktu mengambil barang di dakar Madinah,” jelas Slamet.

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Disambut Meriah dengan Bunga dan Selawatan

Barang-barang yang ditemukan akan didata berdasarkan embarkasi, kemudian diserahkan kepada linjam sektor masing-masing untuk dijemput.

Jika jumlahnya sedikit, bisa dijemput langsung. Namun jika banyak, sektor harus menyiapkan kendaraan.

Slamet menekankan, jika jamaah merasa kehilangan barang, tidak perlu langsung panik atau berasumsi barangnya dicuri. Ada kemungkinan barang itu hanya tertinggal dan sedang diproses untuk dikembalikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: