Mengenal Red String Theory, Benang Merah dan Maknanya dalam Hubungan Cinta

Mengenal Red String Theory, Benang Merah dan Maknanya dalam Hubungan Cinta

Teori benang merah dalam cinta, terhubung meski terpisah oleh ruang dan waktu-flyingv43-Getty Images

HARIAN DISWAY - Red String Theory atau Teori Benang Merah merupakan sebuah kepercayaan kuno yang berakar dari mitologi Asia Timur.

Teori itu menggambarkan bahwa dua jiwa yang ditakdirkan untuk bersama akan selalu terhubung oleh seutas benang merah tak kasatmata.

Terlepas dari jarak, waktu, atau keadaan yang memisahkan, benang tersebut akan mempertemukan keduanya pada waktu yang telah digariskan.

BACA JUGA:3 Hal yang Mungkin Terjadi saat Anda Jatuh Cinta di Usia 20-an

Asal-Usul dan Persebaran Budaya

Di Tiongkok, konsep itu dikenal sebagai YÄ«nyuán hóngxiàn dan erat kaitannya dengan Yue Lao, dewa perjodohan. Yue Lao diyakini mengikatkan benang merah di pergelangan kaki pasangan yang berjodoh.

Warna merah dalam budaya Tiongkok melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan. Menjadikan benang tersebut simbol ikatan yang kuat dan suci.

BACA JUGA:Antara Pengembangan Diri dan Hubungan Percintaan di Mata Anak Muda

Sementara itu di Jepang, konsep itu diadaptasi menjadi Akai Ito, dengan perbedaan letak ikatan pada jari kelingking.

Mitos Jepang menyiratkan bahwa jari kelingking terhubung langsung ke jantung melalui arteri ulnaris. Sehingga memperkuat makna simbolis cinta dan perasaan.

Simbolisme dan Makna Filosofis


Benang merah melambangkan ikatan takdir yang tidak terputus, menjadi simbol ketabahan dan keyakinan dalam menghadapi perjalanan cinta sejati-freepik-

Teori Benang Merah mengandung simbolisme kuat mengenai takdir, jodoh, dan cinta sejati. Benang merah menggambarkan koneksi yang tak terputus, meski harus menghadapi berbagai rintangan.

Teori Benang Merah dapat meregang atau kusut, tetapi tidak pernah putus. Melambangkan ketabahan dan kesabaran dalam perjalanan cinta.

Di sisi lain, keyakinan bahwa cinta telah ditentukan sebelumnya memberi kenyamanan bagi sebagian orang. Tetapi juga dapat menimbulkan sikap pasif dalam menjalin hubungan.

Dengan kata lain, benang merah adalah pengingat bahwa cinta sejati tidak hanya ditemukan, tetapi juga diperjuangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber