Mengenal Red String Theory, Benang Merah dan Maknanya dalam Hubungan Cinta

Teori benang merah dalam cinta, terhubung meski terpisah oleh ruang dan waktu-flyingv43-Getty Images
BACA JUGA:5 Alasan Merasa Emosional ketika Mengingat Seseorang yang Dicintai
Ciri-Ciri Energi Red String
- Anda bertemu seseorang dan langsung merasa terhubung
- Anda berpisah dengan seseorang, namun selalu tertarik kembali
- Merasa seperti mengenal seseorang sejak lama, padahal baru bertemu
BACA JUGA:3 Hal yang Mungkin Terjadi saat Anda Jatuh Cinta di Usia 20-an
Benang Merah dalam Bahasa Indonesia
Menariknya, istilah “benang merah” juga eksis dalam bahasa Indonesia. Namun, maknanya berbeda. Dalam konteks lokal, “benang merah” merupakan ungkapan yang merujuk pada inti atau keterkaitan antar gagasan dalam suatu narasi atau peristiwa.
Meski memiliki akar makna berbeda, keduanya sama-sama menandai pentingnya hubungan dan keterikatan. Baik secara naratif maupun emosional.
Selain itu, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap konsep jodoh menunjukkan adanya resonansi dengan Teori Benang Merah. Yakni cinta dianggap sebagai takdir yang telah ditentukan.
BACA JUGA:Cinta yang Erotomania
Teori Benang Merah adalah refleksi dari kerinduan manusia akan cinta yang abadi dan koneksi yang mendalam.
Melalui kisah-kisah mitologis dan adaptasi budaya, teori itu mengajarkan bahwa cinta sejati adalah tentang perjalanan, pertumbuhan, dan keyakinan bahwa setiap pertemuan bermakna.
Meskipun berbeda konteks dan interpretasi, baik dalam budaya Tiongkok, Jepang, maupun Indonesia, semuanya menyiratkan satu hal: hubungan antarmanusia adalah sesuatu yang berharga. Dan dalam beberapa hal, mungkin memang sudah digariskan oleh takdir. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber