Komisi X DPR RI Berkunjung ke Kota Pasuruan, Mas Adi Curhat Masih Banyak Anak Putus Sekolah

Komisi X DPR RI Berkunjung ke Kota Pasuruan, Mas Adi Curhat Masih Banyak Anak Putus Sekolah

Kunjungan Komisi X DPR RI ke Kota Pasuruan -Dinas Kominfotik Kota Pasuruan-

HARIAN DISWAY - Anggota Komisi X DPR RI berkunjung ke Kota Pasuruan dalam rangka kunjungan kerja yang tergabung dalam Panitia Kerja (Panja) Pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dan daerah Marjinal.

Kehadiran mereka disambut langsung oleh Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo dan Wawali M. Nawawi di Gedung Gradika. Sejumlah permasalahan dunia pendidikan di Kota Pasuruan disampaikan dalam pertemuan tersebut. 

Dalam sambutannya Mas Adi menyampaikan sejumlah capaian dan tantangan sektor pendidikan di Kota Pasuruan.

Secara umum tingkat pendidikan di Kota Pasuruan cukup baik, tetapi masih ditemukan banyak anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. 

BACA JUGA:Silaturahim PP Muhammadiyah ke Kota Pasuruan, Wali Kota Pasuruan Harap Kolaborasi untuk Daerah

Mas Adi membeberkan bahwa angka partisipasi sekolah di Kota Pasuruan cukup tinggi, dengan tingkat partisipasi SD mencapai 99,93% dan SMP 94,19%.

Namun, tantangan masih ada, terutama terkait anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

“Masih terdapat 312 lulusan SD dan 436 lulusan SMP yang tidak melanjutkan pendidikan, sebagian besar karena faktor ekonomi dan kondisi keluarga,” katanya. 

Selain itu, ia juga menyoroti kondisi sarana prasarana, khususnya di sekolah swasta dan wilayah utara kota, serta pentingnya pembinaan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

BACA JUGA:Sambut Cyclist di Finish Bromo Kom, Wali Kota Pasuruan Apresiasi Bromo Kom

Pemkot Pasuruan sendiri, disebut Mas Adi masih berkomitmen memperkuat pendidikan inklusi dan sekolah ramah anak. 

“Kami terus berupaya memperkuat pendidikan inklusi, sekolah ramah anak, dan pembinaan karakter melalui budaya lokal seperti program ‘Jowo Ben’,” tambahnya.

Mas Adi juga menekankan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung sektor pendidikan secara menyeluruh. Ia menyebut, pendidikan adalah prioritas utama pembangunan daerah.

Di tempat yang sama ketua Panja DPR M. Nur Purnamasidi menyampaikan bahwa meskipun Kota Pasuruan tidak termasuk wilayah 3T secara nasional, namun masih terdapat tantangan signifikan dalam konteks pendidikan daerah marginal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: