Beda Study Objective dan Personal Statement dalam Beasiswa

Beda Study Objective dan Personal Statement dalam Beasiswa

Memahami lebih jauh tentang perbedaan Study Objective dan Personal Statement untuk lamaran beasiswa luar negeri.-Pinterest-Pinterest

Sementara itu, untuk Study Objective, Anda harus menyebutkan materi apa yang ingin diperdalam, bagaimana hubungannya dengan pengalaman akademik Anda sebelumnya, dan kontribusi ilmiah yang akan Anda pertimbangkan untuk rencana masa depan.

Perlu diingat bahwa PS adalah Anda di masa lalu, dan SO adalah Anda di masa depan. Contoh untuk Study Objective dalam lamaran Phd untuk Penghargaan Australia adalah bagaimana penelitian S3 Anda di bidang regulasi akan mengisi kekosongan keilmuan untuk membangun pengetahuan umum.

Membaca dokumen yang berkaitan dengan beasiswa juga merupakan komponen yang kadang-kadang terlewatkan. Misalnya, dokumen yang dikeluarkan setiap tahun oleh Beasiswa Australia Awards berisi informasi tentang topik beasiswa yang akan diberikan, terlepas dari bidang ilmu apa pun.

BACA JUGA: Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 Dibuka 1 April, Simak Jadwal dan Syaratnya!

Anda akan lebih mudah memilih jurusan di kampus dan menyesuaikan materi PS dan SO di masa depan jika Anda tahu tentang hal-hal ini. Dengan memahami perbedaan dan fungsi antara Personal Statement dan Study Objective bukanlah sekadar tugas administratif.

Ini adalah langkah strategis untuk menunjukkan bahwa Anda bukan hanya ingin kuliah, tapi Anda tahu betul mengapa dan untuk apa. Mulailah dari membaca panduan, riset tema beasiswa, dan pastikan setiap kalimat yang Anda gunakan dapat mencerminkan arah dan tujuan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: