Love Scam Melanda Usia Paruh Baya

Love Scam Melanda Usia Paruh Baya

ILUSTRASI Love Scam Melanda Usia Paruh Baya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

MARET 2025, ada siniar (podcast) berjudul Pengusaha Salon Ini Ditipu 7,8 M karena Love Scam?! yang mengundang seorang wanita pengusaha bernama Jayanti. Jayanti mengaku kehilangan uang Rp 7,8 miliar setelah diajak berbisnis e-commerce oleh seorang pria yang dikenalnya lewat media sosial.

Wanita itu mengirimkan video dirinya dalam keadaan tanpa busana sebagai syarat agar pria kenalannya tersebut membantunya mencairkan uang yang tertahan di e-commerce tersebut. Alih-alih uangnya cair, Jayanti diminta mengirim uang lagi. 

Karena Jayanti menolak, boom, video tak senonoh tersebut diunggah di media sosial milik Jayanti. Benar-benar seperti pepatah ”sudah jatuh tertimpa tangga, eh tersungkur masuk got lagi”.

Apa itu love scam? Love scam atau penipuan romansa adalah modus penipuan yang dilakukan dengan menggunakan identitas palsu guna mendapatkan kepercayaan korban. 

Pelaku akan berusaha menjalin hubungan dengan cepat dan menunjukkan perasaan cinta yang besar dalam waktu singkat. Setelah mendapatkan kepercayaan korban, pelaku akan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan uang dari korban (Sultan dkk., 2024).

Dalam penelitiannya, Whitty (2013) mengungkap lima tahap penipuan kencan yang dimulai dengan pelaku yang membuat profil menarik untuk menggugah minat calon korban. 

Setelah menunjukkan minat, pelaku maju ke tahap kedua, yaitu merayu korban dan membujuk mereka untuk mengirimkan uang. Pada tahap ketiga, pemerasan sebenarnya terhadap korban dimulai dengan berbagai cerita dan taktik untuk mendapatkan simpati korban.

Pada tahap keempat, korban mungkin mengalami pelecehan seksual melalui cybersex, sedangkan pengungkapan tipu daya merupakan tahap akhir. 

Penelitian itu telah diakui relevan dalam memahami anatomi penipuan asmara dan dalam merencanakan pencegahan (Buil-Gil & Zeng, 2022, Cross & Lee, 2022, Coluccia dkk., 2020).

Modus penipuan romansa itu berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan kerugian material yang cukup mencengangkan. 

Menurut laporan yang diperoleh dari Fey, seorang aktivis Waspada Scammer Cinta (WSC), total kerugian akibat penipuan itu di Indonesia pada tahun 2024 dengan jumlah korban 113 orang adalah Rp 11.399.000.000 atau hampir Rp 12 miliar.

Lebih jauh lagi, data yang diberikan Indonesia Anti Scam Center (IASC) menyebutkan bahwa kerugian yang tercatat akibat berbagai modus penipuan, termasuk penipuan romansa, mencapai Rp 700 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2025. 

Target utama penipuan itu adalah para pria dan wanita paruh baya –kelompok usia yang sering kali dianggap matang dan berpengalaman. Namun, justru pada kelompok itulah pelaku penipuan romansa sering berhasil menancapkan jeratnya.

Terdapat berbagai alasan yang membuat pria dan wanita paruh baya menjadi sasaran empuk penipuan romansa itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: