Berkat Bimbingan Khofifah, Bank Jatim Catat Laba Tertinggi dan Jadi Contoh BUMD Andal

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat Rapat Umum Pemegang Saham Bank Jatim.-Humas Bank Jatim-
HARIAN DISWAY - Dalam situasi keuangan daerah dan APBN yang semakin ketat, Bank Jatim justru menunjukkan performa gemilang. Di tengah harapan kepala daerah agar BUMD bisa menyumbang PAD secara signifikan, Bank Jatim berhasil menjadi pengecualian yang membanggakan.
“Sekarang banyak gubernur, bupati, wali kota, dan DPRD berharap BUMD-nya menyumbang PAD sebesar-besarnya. Tapi kenyataannya, banyak yang justru kembang kempis, bahkan tak mampu membiayai operasional,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Data menunjukkan, Bank Jatim tetap mencatatkan laba tertinggi di antara 27 BPD se-Indonesia. Dalam laporan audited tahun buku 2024, laba bank only mencapai Rp1,281 triliun. Capaian ini berkontribusi besar terhadap PAD Pemprov Jatim, kabupaten/kota, dan pemegang saham lainnya.
Khofifah mengungkapkan, keberhasilan ini membuat sejumlah gubernur tertarik menjadikan Bank Jatim sebagai rujukan. “Saya mendapat tamu setidaknya dua gubernur dan lima provinsi yang ingin kolaborasi KUB (Kelompok Usaha Bank) dengan Bank Jatim. Mereka ingin belajar tata kelola yang baik, GCG,” tuturnya.
BACA JUGA:Bank Jatim Sukses Catatkan Laba Bersih Terbesar di Antara BPD
BACA JUGA:Profil Fenty Rischana, Kapten Bank Jatim Runners Ikut Sincia Run 2025
Gubernur-gubernur baru, lanjut Khofifah, kaget mendapati BUMD di wilayahnya lemah dalam tata kelola dan belum mampu menjadi penyumbang PAD. “Makanya mereka ingin belajar dari Bank Jatim yang dimiliki Pemprov Jatim dengan porsi saham lebih dari 51 persen,” katanya.
RUPS Bank Jatim yang digelar Kamis, 22 Mei 2025 di kantor pusat Surabaya juga dihadiri Khofifah. Dalam kesempatan itu, diumumkan formasi baru Komisaris dan Direksi hasil seleksi yang dipimpin Prof. Muhammad Nuh.
Ekonom Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali, turut mengapresiasi kinerja Bank Jatim. Ia menilai, Bank Jatim memiliki peran strategis dalam membangun UMKM Jawa Timur. “Jawa Timur sebagai pintu gerbang baru Nusantara butuh ekosistem industri, perdagangan, dan BUMD keuangan yang kuat dan kontributif,” paparnya.
Meski demikian, Khofifah mengingatkan agar Bank Jatim tak berpuas diri. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian, manajemen risiko, serta penguatan SDM dan teknologi perbankan.
BACA JUGA:Bank Jatim Optimistis Kinerja Kredit 2025 Naik
BACA JUGA:Bank Jatim Catatkan Tonggak Baru, Jadi BPD Terbesar di KUB
Dalam formasi baru yang diumumkan, Bank Jatim juga memberi porsi lebih besar kepada kader internal sebagai bagian dari penguatan soliditas organisasi dan pencapaian visi misi ke depan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: