Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Tiongkok, Ini 7 Poin MoU!

Keempat, Indonesia dan Tiongkok akan memfasilitasi pendirian kantor perjalanan resmi nirlaba di negara masing-masing. Kantor ini nantinya akan berfungsi sebagai sarana promosi destinasi wisata yang lebih langsung dan intensif.

Kelima, kedua pihak akan melaksanakan kegiatan promosi pariwisata dengan tetap tunduk pada hukum dan regulasi negara masing-masing. Dukungan terhadap organisasi pariwisata dan badan usaha akan menjadi prioritas dalam hal ini.

BACA JUGA:Unjuk Gigi Mobil-Mobil Tiongkok di Auto Shanghai 2025, Racikan Kenyamanan dan Kecanggihan

Keenam, pertukaran informasi dan statistik pariwisata juga menjadi bagian dari MoU ini. Data yang diperoleh akan meningkatkan pemahaman terhadap tren dan kebutuhan pasar pariwisata kedua negara.

Yang terakhir yaitu bentuk kerja sama lainnya dapat dikembangkan berdasarkan kesepakatan tertulis antara kedua pihak, untuk menghasilkan dampak optimal bagi industri pariwisata Indonesia dan Tiongkok.

Selain itu, dalam rangka mendorong pertumbuhan pariwisata kedua negara, Pemerintah Tiongkok berencana membuka kantor perwakilan promosi pariwisata di Indonesia. 

Hal tersebut tentunya akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mendirikan kantor perwakilan promosinya di Tiongkok. Proses ini selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Kementerian Luar Negeri.

BACA JUGA:Perang Dagang dan Keamanan Nasional Tiongkok

Sebagai informasi, pada tahun 2024, wisatawan asal Tiongkok menyumbang 1,19 juta dari total 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, angka tersebut meningkat 52 persen dari tahun sebelumnya. 

Tren positif ini berlanjut pada kuartal pertama tahun 2025, dengan 279.040 kunjungan wisatawan asal Tiongkok, yakni meningkat 1,15 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.(*)

*)Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya

Sumber: