Presiden Napoli Bercanda ke Conte, 'Tidak Pergi ke Juventus, Kan?'

Presiden Napoli Bercanda ke Conte, 'Tidak Pergi ke Juventus, Kan?'-Napoli-Napoli
HARIAN DISWAY — Saat perayaan gelar juara Serie A berlangsung di Ischia, Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis menyempatkan diri untuk melemparkan candaan kepada pelatih Antonio Conte.
Candaan itu tentu saja langsung mencuri perhatian karena menyentuh rumor kepindahan sang pelatih ke rival abadi klub, Juventus.
Saat suasana penuh euforia usai Napoli mengangkat trofi Scudetto 2024/2025 setelah menang atas Cagliari pada 23 Mei lalu, De Laurentiis mendekati Conte dan melemparkan candaan.
“Kamu hebat, bos. Kamu tidak akan pergi ke Juve, kan?” katanya. Conte terlihat tersenyum mendengar lelucon tersebut, meski ia tak memberikan jawaban spesifik.
Momen ini sekaligus menjadi simbol hubungan yang kompleks antara presiden dan pelatih yang sukses membawa Napoli meraih gelar juara Serie A dengan selisih tipis satu poin dari Inter Milan.
BACA JUGA:Juventus Dominan Kontra Udinese, Kans Bianconeri Lolos UCL Makin Besar
BACA JUGA:Juventus vs Udinese 2-0, Nyonya Tua (Sementara) Aman di Zona Liga Champions
Hubungan yang Tegang Meski Berhasil Raih Gelar
Meskipun musim pertama Conte bersama Napoli berakhir manis dengan gelar juara, hubungan antara dirinya dan manajemen klub—terutama De Laurentiis—dikabarkan tidak selancar hasil di lapangan.
Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan antara keduanya sudah mulai terasa. Bahkan De Laurentiis dalam beberapa kesempatan wawancara dengan media seperti TG1 menyampaikan isyarat bahwa masa depan Conte sepenuhnya bergantung pada keputusan sang pelatih.
Antonio Conte bawa Napoli scudetto, catat rekor pelatih yang juara Serie A dengan tiga tim berbeda. Foto: Conte merayakan scudetto di stadion Diego Armando Maradona, 24 Mei 2025. -Ciro Fusco-EPA-EFE via Football Italia
“Di sebuah pernikahan, tidak ada yang bertanya apakah suami atau istri akan berselingkuh. Semua hanya berharap pasangan saling menghormati dan menjaga komitmen,” ujarnya.
“Seseorang harus bisa bahagia di lingkungannya. Jika tidak, dan atmosfer jadi rusak, maka mungkin sudah saatnya berpindah tempat,” lanjutnya.
Ini bukan kali pertama De Laurentiis menghadapi situasi seperti ini. Sebelumnya, ia juga harus melepaskan Luciano Spalletti karena alasan serupa. Namun, ia tetap menghargai profesionalisme Conte selama ini.
“Ada rasa saling menghormati dan kami sangat berterima kasih padanya. Itulah yang kurang di klub dua tahun terakhir ini,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: