Dukun Pesugihan Habisi Pasien: Tragedi Malam Jumat Pon

Dukun Pesugihan Habisi Pasien: Tragedi Malam Jumat Pon

Ilustrasi dukun pengganda uang.-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Cuma orang dengan niat khusus yang datang ke sana. Dengan demikian, perhitungan tersangka, korban sudah membusuk saat ditemukan.

Kasus itu menggambarkan ironi. Korban adalah pendidik, tetapi percaya pada dukun pesugihan. Dukun jenis itu beda dengan dukun pengganda uang seperti terpidana Wowon, yang membunuh belasan orang korban (semuanya TKW dari luar negeri) karena protes kegagalan Wowon. 

Dukun pesugihan mengaku bisa membuat orang kaya, misalnya, dengan memelihara tuyul. Tuyulnya mencuri uang warga, lalu hasilnya diserahkan ke pemilik tuyul. Atau, dengan memegang benda tertentu yang bisa membuat orang pemegangnya jadi kaya.

Masyarakat kita masih sangat percaya dukun. Terbukti, selalu ada korbannya.

Tersangka adalah pengangguran. Ketika dihadirkan di konferensi pers, ditanya wartawan, ia tetap mengaku bisa membuat orang kaya. Tapi, tak dijelaskan bagaimana caranya. Dari segi usia, ia termasuk dukun gen Z. Berarti, perdukunan tidak hanya dipercaya orang usia tua. 

Uniknya, sudah banyak pembunuhan yang dilakukan dukun terhadap kliennya yang protes karena kegagalan si dukun. Namun, orang tetap saja percaya.

Mungkin, hal itu karena dukun terus melakukan improvisasi. Demi menipu klien. Di antarnya, di TKP petilasan Kebumen ditemukan tasbih. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: