Peras-memeras Preman Berkedok Ormas

Salah satunya kepada pedagang di Pondok Betung, Tangerang Selatan, yang menceritakan pengalaman dipalak GRIB Rp 17.500.000.

Puan: ”Negara tidak boleh kalah melawan premanisme.”

Masyarakat paham, GRIB dipimpin Hercules. Saat pembukaan kantor GRIB di Jalan Sakti Raya IV No 8, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu, 20 Mei 2012, atau 13 tahun silam, dihadiri Prabowo Subianto yang saat itu Dewan Pembina Partai Gerindra. Prabowo hadir di sana dengan mengenakan kemeja putih.

Jadi, komentar Puan tentang premanisme, khususnya GRIB, itu bisa ditafsirkan masyarakat, Puan mengkritik Prabowo.

Thomas Reppetto, dalam bukunya yang bertajuk American Mafia: A History of Its Rise to Power (2004), mengulas berbagai hal tentang organisasi masyarakat berorientasi kriminal di Amerika Serikat (AS): mafia.

Di sana diungkap sejarah kebangkitan mafia dalam kehidupan kriminal, terkait politik dan ekonomi arus utama AS.

Thomas Reppetto menyajikan sejarah munculnya mafia di AS sejak tahun 1880-an hingga era pasca-Perang Dunia Ke-2. 

Diulas tokoh-tokoh mafia terkenal seperti Lucky Luciano dan Al Capone secara detail. Dua tokoh itu terbesar di sana. Serta, banyak pimpinan mafia kecil-kecil yang anggotanya hidup sangat kaya di sana. 

Mereka adalah orang Italia yang semula miskin, kemudian hijrah ke AS, lalu mereka membentuk ormas yang secara umum disebut mafia. Banyak kelompok mafia di sana. Antarmafia bisa saling bermusuhan dan perang.

Thomas Reppetto memanfaatkan pengalaman lapangan seumur hidupnya dan akses ke dokumen-dokumen yang tak terlihat, memaparkan perkembangan mafia yang tumbuh secara lokal. 

Keluarga-keluarga kriminal Italia-AS dibentuk oleh kondisi di kota-kota besar AS yang saat itu mulai maju. Pada tahun 1920-an organisasi mafia mencapai kejayaannya. Negara AS benar-benar tak berdaya memberantasnya. 

Namun, seperti kata Puan, negara tidak boleh kalah oleh premanisme. Maka, di AS mafia akhirnya bisa benar-benar ditumpas habis.

Tentu, tidak gampang negara AS memberantas mafia. 

Mafia di sana runtuh setelah pemerintah melancarkan strategi whistleblower. Anggota mafia yang ditangkap dan diadili bakal diberi keringanan hukuman, bahkan bisa dibebaskan, jika bersaksi tentang kegiatan dan nama pimpinan mereka. 

Whistleblower dalam organisasi mafia disebut omerta. Omerta adalah kode kehormatan anggota mafia yang menuntut kesunyian dan loyalitas terhadap kelompok. 

Sumber: