Trump Bikin Tarif Lagi, Baja dan Aluminium Hingga 50 Persen

Trump Bikin Tarif Lagi, Baja dan Aluminium Hingga 50 Persen

WEST MIFFLIN, PENNSYLVANIA – 30 MEI: Presiden AS Donald Trump berpidato di pabrik US Steel-Irvin Works usai menyetujui merger US Steel dengan Nippon Steel.--Jeff Swensen / AFP

Namun, ia tidak memberikan banyak detail baru terkait kesepakatan yang sebelumnya sempat menuai penolakan kerjasama di Kongres.

Trump menegaskan bahwa US Steel akan tetap berada di bawah kendali Amerika Serikat. Ia juga menjanjikan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja ataupun outsourcing dalam kemitraan tersebut. 

Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa kantor pusat US Steel akan tetap di Pittsburgh, dan kesepakatan dengan Nippon Steel diperkirakan menciptakan 70.000 lapangan kerja serta menyumbang tambahan 14 miliar dolar AS untuk perekonomian Amerika.

BACA JUGA:Trump Ancam Tarif 25 Persen untuk Semua Smartphone yang Diproduksi di Luar AS

Sebagai bentuk komitmen, Nippon Steel disebut akan menggelontorkan investasi senilai 2,2 miliar dolar AS untuk meningkatkan produksi baja di pabrik Mon Valley Works-Irvin.

Selain itu, 7 miliar dolar AS lainnya akan dialokasikan untuk modernisasi pabrik, perluasan penambangan bijih besi, dan pembangunan fasilitas baru di beberapa lokasi seperti Indiana dan Minnesota.

Meski demikian, rencana kemitraan ini masih menuai kekhawatiran. Serikat Pekerja Baja Amerika (USW), yang mewakili ribuan pekerja harian di fasilitas US Steel, menyatakan bahwa mereka tidak pernah diajak berdiskusi ataupun dikonsultasikan terkait kerja sama dengan Nippon Steel dan pemerintah.

“Kami tidak dapat berspekulasi tentang makna ‘kemitraan yang direncanakan,’” ujar Presiden Internasional USW, David McCall. Ia menegaskan bahwa perhatian utama serikat tetap tertuju pada dampak merger terhadap keamanan nasional, kesejahteraan anggota, serta komunitas di sekitar lokasi industri baja.

BACA JUGA:Trump Digugat Rakyat Sendiri, 12 Negara Bagian Ajukan Gugatan Terhadap Kebijakan Tarif Impor

Trump sendiri saat masa kampanye sempat menolak akuisisi US Steel oleh perusahaan asing. Namun setelah kembali menjabat, ia mulai membuka peluang bagi investasi asing dengan catatan tetap menjaga kontrol nasional atas perusahaan strategis.(*)

*)Mahasiwa Magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: