Pancasila, Api yang Tak Boleh Padam

ILUSTRASI Pancasila, Api yang Tak Boleh Padam.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Rektor Universitas Pancasila Dipolisikan Karyawati
BACA JUGA:Lahirnya Pancasila
Pancasila merupakan prinsip dasar yang berisi sistem nilai dan etika yang seharusnya menjadi rujukan setiap anak bangsa, terutama para pemimpinnya, dalam bersikap dan bertindak.
Lima sila bukanlah jargon kosong yang muncul tiba-tiba menjelang kemerdekaan Indonesia. Namun, berisi prinsip-prinsip moral yang digali dari kearifan bumi Nusantara oleh para tokoh bangsa sejak awal pergerakan Indonesia.
Nilai ketuhanan mengajarkan bahwa kehidupan berbangsa harus dijalankan dengan semangat tanggung jawab spiritual dan pengorbanan serta menjauhi keserakahan.
Rasa kemanusiaan menolak segala bentuk penindasan dan diskriminasi serta memperlakukan semua orang secara rata dan beradab.
Persatuan Indonesia menuntut kita bahwa kepentingan bangsa harus berada di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Musyawarah harus melandasi demokrasi kita agar tidak terjebak dalam politik elektoral yang transaksional dan mengakibatkan polarisasi sosial.
Keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat Indonesia haruslah menjadi landasan utama setiap pemimpin dalam mengambil keputusan dan kebijakan.
Semua prinsip dan dasar etika tersebut, jika diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan, akan membentuk tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, bermartabat, dan beradab.
Namun, semua nilai itu akan kehilangan daya dan makna jika hanya berhenti di pidato-pidato formal kenegaraan, forum-forum seminar, pengajaran-pengajaran kelas, dan sosialisasi-sosialisasi normatif tanpa mampu diinternalisasi dalam sanubari semua elemen masyarakat.
MOMENTUM REFLEKSI NASIONAL
Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni bukan sekadar seremoni tahunan atau ritual kenegaraan yang bersifat simbolis.
Ia adalah momen penting untuk menengok kembali fondasi bangsa sekaligus menjadi ruang bersama bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merenung, berkontemplasi, dan bertanya: ke mana arah perjalanan bangsa ini? Apakah cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam Pancasila masih menjadi kompas dalam kehidupan bernegara?
Seberapa jauh keadilan sosial telah dirasakan seluruh rakyat secara merata, tanpa terkecuali? Apakah nilai-nilai Pancasila sungguh menjiwai setiap keputusan dan kebijakan pemimpin bangsa atau justru hanya menjadi tameng retoris di tengah praktik kekuasaan yang manipulatif?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: