Laporan Haji dari Makkah (18): Senam Gembira Para Lansia, Siapkan Diri untuk Armuzna

Tawa kecil terdengar di sela-sela gerakan. Keterbatasan fisik seakan terlupakan sejenak, tergantikan oleh keceriaan dan rasa kebersamaan.

Sebagai ketua kloter, Poppy juga mengimbau jamaah lansia untuk tidak melakukan aktivitas berat. "Dan lansia ini memang tidak ke Harom ya, hanya umrah wajib saja di awal," jelasnya.

BACA JUGA:Laporan dari Makkah (8): Kuota Safari Wukuf Ditambah, Mudahkan Lansia dan Difabel

Setelah senam selama sekitar 15 menit, jamaah lansia kemudian menjalani pemeriksaan rutin di posko kesehatan.

Dokter Intan Kusuma Dewi yang bertugas di sana menyampaikan bahwa pemeriksaan ini penting untuk menilai kesiapan fisik mereka menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (7): Jaga Kualitas Makanan Jamaah, Bisa Cicipi Ratusan Kali Tiap Hari

"Kita periksa kondisi umumnya dulu, apakah perlu safari wukuf, murur, atau tanazul Mina," jelas Intan.

Dari 145 jamaah lansia Kloter JKG 12, sebanyak 98 orang diajukan untuk skema murur bersama pendampingnya. Sementara untuk tanazul sudah mandatori untuk semua lansia.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (6): Menengok Ruang Pemantauan Transportasi di Tanah Suci

Meski usia tak lagi muda dan tubuh tak sekuat dulu, semangat para lansia iti tetap menyala. Senam rutin ini tentu untuk menjaga kebugaran.

Sekaligus menjadi ruang untuk menyemai semangat, menebar tawa, dan menyambut Armuzna dengan fisik dan hati yang lebih siap. (*)

Sumber: