Menstruasi Tidak Normal di Usia Muda? Bisa Jadi Gejala Menoragia

Pemeriksaan yang dilakukan bisa berupa tes darah lengkap, pemeriksaan fungsi hormon, serta ultrasonografi atau USG untuk melihat kondisi rahim dan ovarium. Setelah penyebab diketahui, dokter akan menentukan pengobatan yang sesuai.

Penanganan bisa berupa pemberian obat hormonal untuk menstabilkan siklus menstruasi, suplemen zat besi untuk mengatasi anemia, atau terapi lain yang lebih intensif jika ditemukan kelainan struktural pada rahim.

Menstruasi adalah proses alami dimana tubuh perempuan melepaskan lapisan dinding rahim yang menebal melalui darah dan jaringan selama beberapa hari sebagai bagian dari siklus reproduksi yang menandai kesiapan tubuh untuk kemungkinan kehamilan. --Freepik

BACA JUGA: 4 Gejala PTSD: Penyakit yang Diderita Karakter Mohan di Sinetron Asmara Gen Z

Selain pengobatan, edukasi tentang kesehatan reproduksi juga sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang dari menoragia.

Remaja perlu dibekali pemahaman yang benar tentang siklus menstruasi tanda-tanda yang perlu diwaspadai serta pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk mendukung keseimbangan hormon.

Keterlibatan orang tua dan tenaga pendidik juga memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan fisik dan mental remaja perempuan.

BACA JUGA: Joe Biden Diduga Idap Kanker Prostat, Ini Penyebab dan Gejalanya

Menoragia bukan hanya sekadar gangguan menstruasi biasa. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal dari masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi remaja dan orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan pola menstruasi.

Segeralah mencari bantuan medis bila ditemukan gejala yang tidak normal. Dengan penanganan yang tepat dan edukasi yang memadai, kesehatan reproduksi perempuan sejak usia muda dapat terjaga dengan baik dan risiko komplikasi di masa mendatang bisa dihindari. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura

Sumber: