Maling Motor Menggila di Surabaya Raya (1): Teror Curanmor Makin Horor

Maling Motor Menggila di Surabaya Raya (1): Teror Curanmor Makin Horor

Suasana Forum Grup Diskusi (FGD) yang digelar radio Suara Surabaya, Rabu, 4 Juni 2025.-Dok. Suara Surabaya Media-

ANGKA kriminalitas utamanya pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik) masih sangat tinggi. Kendati diimbangi dengan pengungkapan, angkanya masih jauh dari harapan. Banyak upaya yang akan dan telah dilakukan, tapi tidak membawa hasil memuaskan.

Dari rekaman CCTV aksi para pelaku curanmor, mereka tidak butuh lama untuk mengambil motor incaran. Salah satunya diceritakan oleh Ubaidillah, warga Bulak Jaya, Kota Surabaya. Dia menceritakan sepeda motornya hilang saat diparkir dan ditinggal salat Jumat di masjid. 

Motor sudah dalam keadaan dikunci setir kanan. Kunci dengan posisi setir kanan memang sempat viral karena dianggap lebih aman. Nyatanya tidak berbeda. Hanya butuh beberapa menit saja untuk pelaku merusak kunci dan membawa lari motor korban.

"Waktu itu orangnya terekam ikut salat Jumat tapi di luar masjid, kawasan gang. Orangnya sempat salat tapi buru-buru. Salat baru salam tahiyat akhir, dia cepat-cepat ke parkiran. Ternyata dia mencuri motor saya," ucapnya.

BACA JUGA:Warga Hajar Massa Maling Motor di Kalijudan Surabaya

BACA JUGA:Program Kapolres Pasuruan Kota 10 Ribu CCTV Bantu Bekuk Maling Motor

Kalau dirata-rata, dari tiga kota/kabupaten tersebut kejadian per hari antara 6-7 kasus. Surabaya sendiri menyumbang 4-5 kasus setiap harinya (lihat tabel). Angka itu bukan angka sebenarnya karena jumlah tersebut berdasar laporan korban kepada Radio Suara Surabaya. Angka kejadian yang dilaporkan ke kepolisian tentu jumlahlah lebih dari itu.

Data tersebut diungkap dalam Forum Grup Diskusi (FGD) yang digelar radio swasta tersebut pada Rabu, 4 Juni 2025. Tema yang diambil Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan. Panelis dihadirkan untuk membahas dan mencari solusi masalah tersebut.

Para panelis yaitu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi; Kapolrestabes Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, Kasubdit III Jatanras Polda Jawa Timur AKBP Arbaridi Jumhur, Bupati Bangkalan yang diwakili oleh Wakil Bupati Fauzan Dja'far, Kapolres Bangkalan Hendro Sukmono, Koordinator RT/RW Kota Surabaya, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, hingga para korban.

Kendati tidak masuk Surabaya Raya, pemangku kebijakan Bangkalan juga dihadirkan dalam FGD tersebut. Bukan tanpa alasan karena 80 persen motor curian dilarikan ke Madura, termasuk Bangkalan. Itu dikatakan oleh Kapolrestabes dalam forum yang sama.


Seorang pelaku curanmor R4 mempraktikkan aksinya saat dirilis oleh Polresta Sidoarjo.-Humas Polresta Sidoarjo-

Berdasarkan catatan kepolisian sepanjang 2025, sebanyak 80,4 persen motor hasil curian mengarah atau dilarikan ke Pulau Madura. "Jadi dari hasil pelaku yang kita tangkap kita lakukan screening tujuannya ke mana saja, itu data yang kita dapat (80,4 persen) itu dari awal 2025 sampai sekarang," ujar Luthfie.

Data ini tidak ditampik Polres Bangkalan. Tapi korps Bhayangkara ini tidak tinggal diam menanggapi masifnya angka pelarian motor hasil curian di Surabaya. Kapolres Bangkalan mengatakan pihaknya telah menggencarkan razia pada awal April dan Mei 2025. Hasilnya, puluhan motor bodong diduga hasil curanmor diamankan.

"40 motor kami amankan tanpa surat. Satu kendaraan sudah diambil pemiliknya hasil curanmor TKP Polsek Sukolilo Polrestabes Surabaya. Pengakuan pemiliknya, motor tersebut hilang dua tahun lalu dan pelakunya sudah tertangkap," ujar Hendro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: