Okupansi Kereta Api di Daop 8 Surabaya Capai 77 Persen Selama Libur Iduladha

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Momen libur panjang Iduladha 1446 H dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bepergian ke berbagai destinasi. 

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya mencatat tingkat okupansi Kereta Api jarak jauh dari wilayahnya mencapai lebih dari 77 persen.

Capaian itu tercatat sepanjang periode liburan yang berlangsung dari 5 hingga 9 Juni 2025.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menyatakan, tingginya okupansi tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta api sebagai moda andalan selama masa liburan.

“Kami memprediksi tren ini akan terus meningkat hingga akhir periode liburan,” ujarnya, Minggu, 8 Juni 2025.

Sejak hari pertama libur panjang, jumlah penumpang mengalami peningkatan signifikan. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada tanggal 8 dan 9 Juni 2025.

BACA JUGA:Kereta Api Jadi Primadona Mudik, Penumpang Arus Balik Membludak di Stasiun Pasar Turi Surabaya

BACA JUGA:Sempat Tergerus Longsor, Jalur Kereta Api Ciamis-Manonjaya Sudah Bisa dilalui Kembali 

Tiga stasiun utama di Daop 8, yakni Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Malang, menjadi pusat lonjakan volume penumpang baik keberangkatan maupun kedatangan.

Berdasarkan data sementara hingga pukul 10.00 WIB pada 8 Juni 2025, total jumlah penumpang yang dilayani oleh KAI Daop 8 sejak awal libur mencapai 183.715 orang. Itu terdiri dari 92.220 penumpang naik dan 91.495 penumpang turun.u

Pada Minggu, 8 Juni 2025 saja, tercatat 33.623 penumpang yang menggunakan layanan KA, dengan rincian 15.481 penumpang naik dan 18.142 penumpang turun. 

Sementara itu, prediksi jumlah penumpang tertinggi akan terjadi pada 9 Juni 2025 dengan total 37.818 penumpang. Terdiri dari 15.567 penumpang naik dan 22.251 penumpang turun.

Destinasi favorit penumpang KA dari wilayah Daop 8 Surabaya meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Banyuwangi. 

BACA JUGA:H-8 Lebaran, Penumpang Bus dan Kereta Api Meningkat, Pesawat Udara dan Kapal Laut Cenderung Turun

Sumber: