Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan, Kejaksaan Periksa Lima Saksi

Kepala pusat penerangan hukum Kejaksaan Agung RI Harli Siregar.-Puspenkum Kejaksaan Agung-
HARIAN DISWAY — Kejaksaan Agung terus mendalami dugaan korupsi dalam program digitalisasi pendidikan yang dijalankan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada periode 2019 hingga 2022.
Pada Selasa, 10 Juni 2025, Tim Jaksa Penyidik dari Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa lima orang saksi. Mereka berasal dari berbagai unsur, mulai dari internal kementerian, penyedia perangkat teknologi, hingga mitra kerja sama internasional.
Kelima saksi tersebut adalah:
GH dan RH, anggota Tim Teknis Analisa Kebutuhan Alat Pembelajaran TIK pada Direktorat SD dan SMP TA 2020.
IN, Sales Manager PT Bhineka Mentari Dimensi, penyedia Chromebook untuk program digitalisasi.
GSM, Strategic Partner Manager Chrome OS Indonesia.
FH, Staf Khusus Kemendikbudristek tahun 2020.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan, Dua Pejabat Kemendikbudristek Diperiksa Kejagung
BACA JUGA:Kejagung Periksa 6 Saksi Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek
Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap kemungkinan adanya praktik penyimpangan dalam pengadaan perangkat teknologi pendidikan.
Program digitalisasi pendidikan diluncurkan pada 2019. Fokus utamanya adalah menyediakan perangkat teknologi seperti laptop Chromebook ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Terutama sekolah dasar dan sekolah menengah tingkat pertama.
Saat itu Kemendikbudristek bekerja sama dengan penyedia lokal dan mitra internasional. Termasuk PT Bhineka Mentari Dimensi dan pengembang sistem operasi Chrome OS.
Namun, dugaan penyimpangan mulai tercium ketika sejumlah laporan menyebutkan adanya perbedaan harga dan kualitas barang yang diterima sekolah. Ada pula laporan pengadaan perangkat yang tidak sesuai spesifikasi atau tidak sampai ke tujuan.
BACA JUGA:Prabowo Bagi Kemendikbud Jadi 3 Kementerian, Berikut Daftar Menterinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: