Mengapa Hiatus Sering Terjadi di Dunia Manga dan Anime?

Mengapa Hiatus Sering Terjadi di Dunia Manga dan Anime?

Hunter x hunter sering dianggap anime hiatus, lalu apa alasan dibaliknya? --wallpaperacsess

HARIAN DISWAY – Ada kata yang bisa membuat penggemar anime dan manga langsung mendadak galau: hiatus. Bukan karena tokohnya mati. Bukan karena ending-nya jelek.

Tetapi karena ceritanya tidak lanjut-lanjut. Gantung. Hanya menyisakan harapan yang terus dikunyah tanpa kepastian. Contohnya? Hunter x Hunter. Si legenda yang sudah lebih sering hiatus ketimbang terbit.

Hiatus bukan hal baru. Tapi makin ke sini, makin sering terjadi. Manga atau anime yang sedang seru-serunya tiba-tiba berhenti.

Tanpa aba-aba. Tanpa tanggal pasti. Para penggemar cuma bisa menunggu. Tetapi sebenarnya, kenapa bisa begitu?

Dunia manga dan anime bukan tempat yang mudah. Di balik visual yang penuh warna dan cerita yang menggetarkan hati, ada tekanan luar biasa pada para kreator—terutama mangaka alias komikus.

BACA JUGA:Marvel Tokon: Fighting Soul, Kombinasi Epik Superhero Rasa Anime

BACA JUGA:Dereten Karakter Sampingan Anime yang Mencuri Spotlight


Karakter utama Hunter x Hunter bahkan sudah tidak tampil di manga sejak 2015. --thedigitalfix

Mereka harus menggambar, menulis naskah, menyusun panel, kadang juga mengurus iklan dan promosi. Banyak dari mereka bekerja tanpa istirahat yang layak. Beberapa bahkan tidur hanya 3–4 jam per hari. Tak heran kalau tubuh mereka mulai protes.

Yoshihiro Togashi, pencipta Hunter x Hunter, adalah contoh paling ikonik. Seri itu mulai terbit tahun 1998, tapi hingga 2025, jumlah chapter-nya masih belum menyamai judul lain yang jauh lebih baru. Alasannya? Sakit punggung parah yang membuat Togashi sulit duduk lama untuk menggambar.

Hiatus-nya bukan karena malas. Tapi karena tubuhnya sudah lelah. Kelelahan kronis yang jadi kutukan tersendiri bagi mangaka-mangaka top Jepang.

Dalam industri manga seperti di Jepang, terbitan mingguan seperti Shonen Jump menjadi pedang bermata dua.

Di satu sisi, serial mingguan memberi eksposur besar bagi mangaka. Namun, di sisi lain itu juga berarti mereka harus mengirim 18–20 halaman setiap minggu—tanpa jeda.

BACA JUGA:5 Seri Anime Terbaru yang Siap Menggebrak Juli 2025

BACA JUGA:3 Karakter Anime dan Game Ini Kemungkinan Jadi Kurban di Iduladha

Bayangkan menulis novel, menggambarnya, menyusunnya, lalu menyerahkannya setiap tujuh hari sekali. Tanpa boleh gagal.

Tanpa boleh kosong. Satu kali terlambat, editor mulai gusar. Dua kali, pembaca mulai kabur. Tiga kali, bisa-bisa serial dihentikan.

Karena itulah banyak mangaka akhirnya tumbang. Ada yang sakit. Ada yang burnout. Ada juga yang terpaksa hiatus karena masalah pribadi, seperti kematian anggota keluarga, atau tekanan mental yang terlalu berat. Hiatus bukan hanya tentang kelelahan fisik, tapi juga perlindungan jiwa.

Anime pun bisa hiatus. Kadang karena produksi terganggu. Kadang karena konflik internal di studio. Contoh paling terkenal: Attack on Titan Final Season.

Judulnya Final, tapi kenyataannya dibagi sampai empat bagian dalam tiga tahun. Fans sampai bikin meme bertajuk Final Season Part 3 Final Chapter Part 2.

Contoh lain adalah Bleach: Thousand-Year Blood War, yang sempat hiatus belasan tahun sebelum akhirnya tayang kembali. Alasan utamanya adalah kebijakan industri—studio ragu menggarap lanjutan karena takut rugi.

BACA JUGA:Mengenal Guts Dari Anime Berserk, Sosok Tangguh yang Berjuang di Tengah Suramnya Dunia

BACA JUGA:Memahami Tiga Generasi Manusia Api di Anime Fire Force


Bleach Thousand Blood War juga judul yang hiatus selama bertahun-tahun. -FILM 1 Menit-YouTube Channel

Hal yang lebih menyakitkan dari hiatus adalah ketika tidak ada kepastian. Nana karya Ai Yazawa misalnya, berhenti sejak 2009 karena sakit.

Hingga kini, belum ada tanda-tanda lanjutan. Fans masih menyimpan manga-nya di rak, berharap suatu hari terbit lanjutannya.

Atau Berserk, manga legendaris karya Kentaro Miura. Hiatus berkali-kali selama 30 tahun. Hingga akhirnya, Miura meninggal dunia di tahun 2021. Meski begitu manganya diambil alih dan tetap saja hiatus. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: