Tantangan Hybrid Working, Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi

Tantangan Hybrid Working, Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi

Dalam sistem hybrid, karyawan dapat memilih untuk bekerja di kantor pada hari tertentu dan bekerja dari rumah pada hari lain.-Pinterest-Pinterest

HARIAN DISWAY - Laptop di meja makan, meeting sambil ngopi di ruang tamu. Itulah realita hidup di era hybrid working. Kantor bisa ada di mana saja, bahkan di sudut rumah sendiri.

Fleksibel? Tentu. Tapi kadang juga membuat bingung: kapan sebenarnya kita kerja dan kapan waktunya benar-benar istirahat?

Cara kita bekerja telah berubah selama beberapa tahun terakhir. Perubahan itu dipicu oleh pandemi COVID-19.

BACA JUGA:Mengenal Tanda-Tanda Pekerjaan Palsu dari Luar Negeri dan Cara Menghindarinya

Saat itu, banyak bisnis harus menerapkan sistem kerja dari rumah untuk menjaga kesehatan karyawan. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak perusahaan telah beradaptasi.

Yakni dengan menerapkan sistem kerja baru yang menggabungkan fleksibilitas dan produktivitas. Salah satu pendekatan yang menjadi pilihan adalah sistem kerja hybrid.

Dalam sistem hybrid, karyawan dapat memilih untuk bekerja di kantor pada hari tertentu dan bekerja dari rumah pada hari lain.

BACA JUGA:Side Hustle, Ubah Hobi Jadi Pekerjaan Sampingan

Metode itu memberi pekerja kebebasan untuk memilih tempat kerja mereka yang paling nyaman dan produktif.


Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh seorang karyawan hybrid working yaitu komunikasi dan kolaborasi.-Pinterest-Pinterest

Lalu, apa saja tantangan yang timbul ketika seorang pekerja memilih untuk bekerja dengan sistem hybrid? berikut penjelasannya.

Potensi tantangan hybrid working terhadap pekerjaan dan kehidupan pribadi

1. Antara pekerjaan dan rumah: Ketika rumah menjadi kantor, waktu kerja dan istirahat dapat menjadi tidak jelas.

BACA JUGA:Alasan Video Tutorial Jadi Pilihan Utama untuk Pekerjaan Rumah Sehari-hari

Karena kantor dekat, karyawan mungkin merasa sulit untuk berhenti. Hal itu dapat menyebabkan overwork, kelelahan, bahkan kehilangan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: