Pramono Anung Absen di Konferensi Infrastruktur, Prabowo Bilang Begini

Dalam Konferensi Infrastruktur, Prabowo pertanyakan ketidakhadiran Pramono Anung--
"Proyek ini sangat vital. Proyek ini berada dalam perencanaan Bappenas sejak tahun 1995. Bayangkan. Sejak tahun 95. 30 years ago kalau tidak salah ya," ujar Prabowo.
Ia menambahkan bahwa tidak ada lagi waktu untuk menunda pembangunan proyek ini.
"Tapi kita tidak berkecil hati. Sekarang tidak ada lagi penundaan. Sudah ga perlu lagi banyak bicara. Kita akan kerjakan itu segera," tegasnya.
Rencana pembangunan Giant Sea Wall ini akan melintasi wilayah pesisir dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Prabowo menyebut panjang tanggul diperkirakan mencapai 500 kilometer.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan banjir rob dan peningkatan permukaan air laut di kawasan utara Jawa.
BACA JUGA:Pesawat India Air Jatuh di Asrama Dokter, Korban Tewas Bisa Lebih dari 242 Orang
Dalam pidatonya, Prabowo menjelaskan bahwa biaya pembangunan proyek ini sangat besar. Total kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai 80 miliar dolar Amerika Serikat. Jika dikonversikan dengan kurs Rp 16.229 per dolar, nilainya mencapai sekitar Rp 1.298 triliun.
Prabowo memaparkan bahwa pengerjaan proyek ini akan dilakukan dalam jangka panjang. Untuk wilayah Teluk Jakarta saja, waktu pelaksanaan diperkirakan mencapai 8 hingga 10 tahun. Sedangkan jika diperluas hingga ke Jawa Timur, proyek bisa memakan waktu antara 15 hingga 20 tahun.
Dengan pernyataan-pernyataan tersebut, Prabowo menegaskan komitmennya dalam merealisasikan proyek besar ini. Ia juga mengirim sinyal kuat kepada para kepala daerah bahwa kolaborasi lintas wilayah dan sektor sangat diperlukan.(*)
*)Mahasiswa Magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: