Magang Social Media Specialist di Harian Disway: Penuh Pelajaran Tentang Dunia Media Sosial

Magang Social Media Specialist di Harian Disway: Penuh Pelajaran Tentang Dunia Media Sosial

Reka Nursy Aisyah berfoto bersama founder Harian Disway Dahlan Iskan dan tim magang MBKM Untag Surabaya. -Dokumen Pribadi-


--

Oleh: Reka Nursy Aisyah 

ADA masanya pengalaman singkat justru meninggalkan memori mendalam. Itulah yang saya rasakan saat magang selama tiga bulan. Terhitung sejak bulan Maret hingga Juni, sebagai social media specialist di Harian Disway. Bagi saya, magang di Harian Disway bukan hanya sekadar menjadikan sarana untuk belajar, tetapi juga ladang untuk mengeksplorasi minat dan kemampuan saya.

Dunia media sosial selalu menarik perhatian saya, dan Harian Disway adalah tempat pertama saya memiliki pengalaman magang di industri media. Bergabung sebagai social media specialist Harian Disway, saya langsung merasakan bagaimana cara untuk mengelola informasi secara efektif serta memadukan bahasa jurnalistik formal dengan gaya narasi yang santai dan juga menarik.

Di Harian Disway, saya bertugas sebagai PIC brief dalam tim social media specialist. Tanggung jawab utama saya adalah menyusun ulang berita yang sudah tayang agar lebih ringkas, menarik, dan mudah dipahami oleh pengguna sosial media seperti Instagram dan TikTok. 

Berita yang kami kelola terbagi menjadi beberapa pilihan segmen pilihan, seperti News, Lapsus, Entertainment, Musik, Korea Wave, Lifestyle, Sport, Highlight, Insider, dan Disway Harian Ini (DHI). 

BACA JUGA:Magang Desain Grafis di Harian Disway: Ide Seret, Deadline Ngebut

BACA JUGA:Magang Desain Grafis di Harian Disway: Cari Ide Sampai Bad Mood

Setiap segmen berita yang dipilih sesuai dengan model berita apa yang kami dapatkan. Pengalaman ini mengajarkan saya bagaimana menyusun kalimat per kalimat secara formal, tetapi dengan narasi yang mudah untuk dipahami. Sehingga konten yang dihasilkan tetap akurat, informatif, dan menarik secara visual maupun isi.

Tidak hanya bekerja di balik layar, saya juga turun langsung ke lapangan untuk liputan. Beberapa momen berkesan selama liputan adalah saat meliput kegiatan di Masjid Al Falah Surabaya saat bulan Ramadan, mengikuti pameran ArtJog di Pasar Tunjungan, wawancara eksklusif bersama dengan Uskup Surabaya Romo Didik, mengikuti keseruan Parade Surabaya Vaganza 2025, serta acara event musik terbesar se Jawa Timur yaitu Surabaya Music Expo (SMEX) 2025. 

Pengalaman turun ke lapangan secara langsung ini memperluas pemahaman saya mengenai bagaimana kita membangun hubungan yang baik dengan narasumber. Selain itu, saya juga belajar bagaimana suatu video dikemas dengan baik agar dapat menjadi alat promosi yang efektif untuk menarik perhatian publik dan menaikkan engagement acara mereka. 

Keterampilan ini sangat relevan dengan mata kuliah yang pernah saya ambil pada semester 5 kemarin yaitu Periklanan. Yaitu saya menghasilkan suatu video promosi agar menarik perhatian audiens dan semakin memperkuat pemahaman saya mengenai pentingnya visual video dalam dunia promosi di media sosial.


Reka Nursy Aisyah berfoto bersama tim magang MBKM Untag Surabaya. -Dokumen Pribadi-

Magang di Harian Disway mengajarkan saya bahwa menjadi social media specialist bukan hanya mengelola konten, tetapi bagaimana cara dalam menyampaikan pesan secara tepat dan efektif, dengan keakuratan informasi dan kreativitas sebagai kunci utama dalam menjalankan peran sebagai social media specialist. Serta, konten yang disajikan juga harus menarik perhatian audiens. Hal-hal inilah yang menjadi faktor penting agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: