Bahaya Mencium dan Menyentuh Bayi Sembarangan

Bahaya Mencium dan Menyentuh Bayi Sembarangan

Ekspresi kasih sayang terhadap bayi hendaknya disertai kehati-hatian untuk menjaga kesehatan dan keselamatannya. --stagestock

HARIAN DISWAY - Kehadiran bayi dalam sebuah keluarga senantiasa menghadirkan kebahagiaan dan kehangatan.

Wajah mungil, aroma tubuh khas, dan tingkah laku yang menggemaskan, kerap menggugah keinginan untuk mengungkapkan kasih sayang secara fisik. Seperti menggendong, mencium, atau membelai. Meski wajar dan penuh cinta, bentuk interaksi seperti itu perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

Mengapa Sentuhan Pada Bayi Harus Dibatasi?

Bayi, terutama yang baru lahir hingga usia satu tahun, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang. Mereka sangat rentan terhadap virus, bakteri, dan zat asing yang bagi orang dewasa mungkin tidak berbahaya.

BACA JUGA:Manfaat Berenang untuk Bayi dan Cara Aman Memulainya

Wujud kasih sayang yang menunjukkan rasa gemas kerap dilakukan dalam masyarakat Indonesia. Yakni dengan cara mencubit, mencium, atau memeluk bayi. Meskipun didasari niat baik, hal itu dapat berisiko terhadap kesehatan bayi dan anak-anak.

Risiko Penularan Penyakit Melalui Sentuhan dan Mencium

Kontak fisik seperti ciuman atau sentuhan tangan dapat menjadi jalur penularan berbagai penyakit menular yang serius, antara lain:

  • Herpes simpleks: Infeksi ini biasanya ditandai dengan munculnya luka melepuh dan ruam di area bibir serta kulit sekitarnya.
  • Pneumonia: Radang paru-paru atau Pneumonia termasuk penyakit yang mudah menyerang bayi, terutama jika mereka sering dicium oleh orang lain. Penularannya tak hanya lewat percikan air liur, tapi juga bisa melalui tangan atau benda yang sudah terkontaminasi kuman.
  • Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA): ISPA merupakan gangguan pernapasan yang umumnya disebabkan oleh Infeksi virus, meskipun dalam beberapa kasus bisa juga dipicu oleh bakteri. Seperti kondisi lainnya, virus atau bakteri penyebab ISPA dapat menyebar melalui air liur—baik saat mencium bayi maupun saat batuk atau bersin di dekatnya.

BACA JUGA:Tummy Time, Aktivitas Sederhana yang Mendukung Tumbuh Kembang Bayi

Cara Aman Menunjukkan Kasih Sayang


Ekspresi kasih sayang seperti mencium telapak kaki bayi merupakan alternatif aman yang tetap menghadirkan kehangatan emosional. -Yan Krukau-Pexels

Kasih sayang tidak harus selalu melalui ciuman atau pelukan intens. Berikut alternatif yang aman untuk Anda lakukan:

  • Ciumlah telapak kaki, bukan mulut atau tangan dan pipi.
  • Sentuhan lembut dan pelukan hanya jika dalam kondisi sehat dan dengan tangan bersih.
  • Interaksi verbal dan visual seperti mengajak berbicara, menyanyi, atau bermain bisa menjadi bentuk kasih sayang yang efektif dan aman.

BACA JUGA:Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Program Bayi Tabung di Morula Fertility Bootcamp

Langkah Pencegahan Penting

  • Cuci tangan sebelum menyentuh bayi.
  • Jangan berinteraksi saat sedang sakit (meski hanya batuk atau pilek).
  • Gunakan masker jika perlu melakukan kontak dalam kondisi sakit.
  • Lengkapi imunisasi bayi dan pastikan orang dewasa di sekitarnya juga sudah divaksin.
  • Bersihkan lingkungan sekitar bayi secara rutin.

Komunikasi Efektif kepada Keluarga

Menolak ciuman atau pelukan dari kerabat bukanlah hal mudah. Terutama dalam budaya yang menghargai kehangatan fisik sebagai bentuk kasih sayang.

Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan penolakan secara sopan. Beberapa contoh kalimat yang dapat digunakan antara lain:

BACA JUGA:Kolaborasi Vasa Hotel Surabaya dan Dinas Sosial Surabaya Penuhi Kebutuhan Popok Bayi

“Kulit bayi masih sangat sensitif, jadi lebih aman kalau ciumannya di kaki saja ya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber