Sinopsis Film 28 Years Later: Wabah Virus Zombie Rage Kembali Menghantui Dunia, Tayang Hari Ini!

Sinopsis Film 28 Years Later: Wabah Virus Zombie Rage Kembali Menghantui Dunia, Tayang di Bioskop Mulai 18 Juni 2025-Sony Pictures-
HARIAN DISWAY - Siapa yang menghabiskan masa remaja dengan menonton film 28 Days Later (2002) dan 28 Week Later (2007)? Nah, bagi yang kangen dengan film horor post-apocalypse garapan Danny Boyle tersebut, boleh segera meluncur ke bioskop hari ini.
Sebab, lanjutan dari film tersebut, 28 Years Later, tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini, 18 Juni 2025. Setelah 28 Days Later (2002) dan 28 Week Later (2007), dunia yang pernah porak poranda akibat virus Rage kembali terusik.
Meski membawa nama besar franchise yang familiar, 28 Years Later bukan sekuel biasa. Film itu menampilkan jajaran karakter dan alur cerita baru yang berdiri sendiri. Sehingga tetap bisa dinikmati penonton yang belum pernah menonton dua film sebelumnya.
Masih disutradarai oleh Danny Boyle (Sunshine, 127 Hours) dan ditulis oleh Alex Garland (Ex Machina, Warfare), 28 Years Later membawa cerita ke level yang lebih emosional dan penuh ketegangan.
BACA JUGA:Sinopsis Film Animasi Baru Pixar Elio, Ketika Anak Introver Tersesat di Negeri Alien
BACA JUGA:Kenali 4 Karakter Kunci Film Elio yang Membawa Kisah ke Level Selanjutnya
Dengan latar waktu hampir tiga dekade setelah wabah pertama melanda Inggris, film tersebut mengajak kita melihat dunia yang belum pernah benar-benar sembuh. Dan kini kembali menghadapi ancaman besar.
Lalu, seperti apa ancaman yang dihadapi manusia setelah hampir tiga dekade berlalu sejak wabah pertama? Simak sinopsis film 28 Years Later berikut. Tentunya, tanpa spoiler!
Sinopsis Film 28 Years Later
Sinopsis Film 28 Years Later: Wabah Virus Zombie Rage Kembali Menghantui Dunia, Tayang di Bioskop Mulai 18 Juni 2025-Sony Pictures-
Semua bermula saat 28 tahun silam, sebuah virus ganas bernama Rage menyebar ke seluruh Inggris. Virus itu bukan seperti virus flu yang cuma bikin demam. Ia bisa mengubah seseorang menjadi zombi yang brutal.
28 Years Later membawa kita ke dunia yang telah berubah total, tepatnya 10.228 hari setelah virus tersebut menyebar dari sebuah laboratorium biologi militer. Awalnya, virus itu dirancang untuk menghambat amarah pada simpanse melalui modifikasi Ebola.
BACA JUGA:Sinopsis Film HI-FIVE, Ketika Organ Donor Jadi Tiket Dunia Superhero Konyol
BACA JUGA:Profil 6 Pemeran Film HI-FIVE: Jinyoung GOT7 Jadi Villain Pemimpin Sekte Sesat
Tapi eksperimen itu malah jadi bumerang. Mutasi virus menciptakan wabah Rage yang sangat menular. Ia justru memperkuat kemarahan, membuat siapa pun yang terinfeksi menjadi ganas dan tak terkendali.
Wabah itu pecah ketika sekelompok aktivis lingkungan bernama Animal Freedom Front membebaskan simpanse yang terinfeksi. Tanpa disadari, mereka menciptakan patient zero (alias pasien pertama) dan memicu kekacauan yang melumpuhkan seluruh Inggris Raya.
Setelah hampir tiga dekade, dunia yang kita kenal sudah runtuh. Pemerintahan tak lagi berfungsi. Mereka yang selamat kini hidup dalam persembunyian, menjauh dari makhluk terinfeksi maupun sesama manusia yang bisa jauh lebih berbahaya.
Meski sempat ada usaha dari NATO untuk mengambil kembali kendali Inggris (yang diceritakan dalam 28 Weeks Later), film terbaru ini secara tegas memutus garis cerita dari sekuel kedua tersebut.
BACA JUGA:Sinopsis Film From the World of John Wick: Ballerina, Ana de Armas Jadi Pembunuh Bayaran
Dalam semesta 28 Years Later, virus Rage dianggap sudah berhasil dikendalikan di luar Inggris. Tapi Inggris sendiri sengaja diisolasi, dibiarkan sebagai zona mati, agar virus pun ikut musnah bersama waktu. Namun faktanya jauh dari itu.
Kisah kali ini berfokus pada komunitas penyintas yang hidup di pulau-pulau terpencil, seperti Lindisfarne Holy Island di Northumberland. Tempat itu menjadi simbol harapan, sekaligus penjara.
Salah satu keluarga di sana adalah Jamie (Aaron Taylor-Johnson), sang istri Isla (Jodie Comer) yang menderita amnesia, dan putra mereka, Spike (Alfie Williams).
Sinopsis Film 28 Years Later: Wabah Virus Zombie Rage Kembali Menghantui Dunia. Foto: Ralph Fiennes sebagai Dr. Ian Kelson-Sony Pictures-
Ketika Isla sakit parah dan tak ada bantuan medis di pulau, Jamie dan Spike memutuskan meninggalkan tempat aman itu. Mereka memulai perjalanan penuh bahaya ke daratan utama Inggris, yang kini hanya dipenuhi reruntuhan, kesunyian, dan teror tak terlihat.
BACA JUGA:6 Fakta di balik Produksi Film Mission: Impossible The Final Reckoning
BACA JUGA:Sinopsis Film Karate Kid: Legends: Jackie Chan Jumpa Ralph Macchio, Tayang Mulai Hari Ini
Dalam perjalanan, mereka bertemu Dr. Ian Kelson (Ralph Fiennes), ilmuwan misterius yang diyakini menyimpan harapan bagi masa depan umat manusia.
Namun, dunia yang mereka temukan ternyata jauh lebih kacau. Virus Rage belum hilang, malah berkembang. Bahaya bukan hanya datang dari yang terinfeksi, tapi juga dari sesama manusia.
Seperti Sir Jimmy Crystal (Jack O'Connell), pemimpin kultus fanatik yang percaya bahwa virus ini adalah bentuk pemurnian dunia.
Berbeda dari film pertama yang mengisahkan awal wabah, 28 Years Later menyoroti konsekuensi jangka panjangnya. Virus tidak hanya mengubah tubuh, tapi juga memengaruhi psikologi dan moral penyintas.
Ada yang berubah menjadi pemimpin kejam, ada pula yang kehilangan rasa empati. Mutasi tak hanya biologis, tapi juga sosial dan spiritual. Di tengah dunia yang hancur, batas antara korban dan pelaku jadi kabur. Ih, ngeri banget.
BACA JUGA:5 Film dan Series yang Diadaptasi dari Video Games selain The Last of Us
BACA JUGA:The Mauritanian, Film Kisah Nyata Perjalanan Melawan Ketidakadilan dari Balik Jeruji Guantanamo
Sutradara Danny Boyle menyebut 28 Years Later sebagai eksplorasi bagaimana waktu mengikis sisi kemanusiaan. Dengan bahaya yang mengintai dari balik pepohonan, ladang, dan puing-puing kota, kisah ini jadi semacam pencarian harapan di tengah neraka dunia.
Trailer-nya pun memberi gambaran jelas tentang ketegangan film. Syair berjudul Boots yang dibacakan di latar menambah nuansa kelam dan suram. Sementara gambar-gambar kota hancur dan makhluk mengerikan menandakan bahwa teror belum berakhir.
Fakta Menarik Di Balik Layar
Sinopsis Film 28 Years Later: Wabah Virus Zombie Rage Kembali Menghantui Dunia. Foto: Proses syuting film 28 Years Later menggunakan 20 Iphone sekaligus-Sony Pictures-
Selain jalan cerita yang menegangkan, proses pembuatan 28 Years Later tak kalah menarik. Salah satu hal yang paling mencuri perhatian adalah pilihan sutradara Danny Boyle untuk merekam sebagian adegan menggunakan iPhone 15 Pro Max.
Bukan satu atau dua unit, tapi sampai 20 iPhone sekaligus yang dipasang di rig khusus!
Dengan bantuan sinematografer langganannya, Anthony Dod Mantle, Boyle menciptakan teknik pengambilan gambar yang mereka sebut sebagai versi hemat dari bullet time, menghasilkan efek visual yang menakjubkan, apalagi di adegan-adegan penuh kekerasan.
BACA JUGA:Sinopsis Serial Real Men, Komedi Italia tentang Pria, Persahabatan, dan Perubahan Zaman
BACA JUGA:Profil 4 Pemeran Utama Real Men, Aksi Para Pria Paruh Baya Hadapi Krisis dan Kekonyolan Hidup
"Kamu pasti akan tahu adegan mana yang disyuting memakai iPhone saat melihatnya," ujar Boyle dalam wawancara dengan IGN.
"Cukup grafis, tapi benar-benar keren. Teknik ini menyuguhkan sensasi seolah kita masuk ke dunia baru, bukan sekadar menonton sesuatu yang sudah pernah ada," tambah sineas peraih Oscar itu.
Rig tersebut memberikan sudut pandang 180 derajat, memungkinkan editor memilih angle mana pun yang diinginkan. Baik dari perspektif kamera tunggal yang biasa, atau bahkan eksperimen secara visual untuk memperkuat emosi sebuah adegan.
Keputusan memakai iPhone bukan hanya demi gaya atau tren. Boyle menyebut hal itu sebagai bentuk penghormatan pada film pertamanya, 28 Days Later.
Kala itu, 28 Days Later direkam dengan camcorder digital rumahan. Teknologi yang terasa mentah, tapi justru memperkuat kesan realistis dan dokumenter. Menurut Boyle, iPhone masa kini adalah penerus spiritual camcorder di era modern.
BACA JUGA:Sinopsis Film Final Destination: Bloodlines, Ketika Maut Turut Hantui Anak Cucu
BACA JUGA:Profil 8 Bintang Final Destination: Bloodlines, Inilah Wajah-Wajah yang Dihantui Sang Maut
Sinopsis Film 28 Years Later: Wabah Virus Zombie Rage Kembali Menghantui Dunia, Tayang di Bioskop Mulai 18 Juni 2025-Sony Pictures-
Tak hanya soal perangkat, film ini juga disajikan dalam rasio aspek super-lebar 2.76:1, sebanding dengan format film 70mm. Hal itu dirancang untuk menciptakan rasa waswas ekstra.
"Kalau kamu menonton dalam format layar sangat lebar, makhluk terinfeksi bisa muncul dari mana saja… Kamu akan terus menoleh ke kiri-kanan, memindai layar, mencari mereka," jelas Boyle.
Trailer yang dirilis pada Desember 2024 dan April 2025 lalu langsung mengundang rasa penasaran. Dengan latar visual yang suram dan atmosfer mencekam, sejumlah adegan memperlihatkan kemunculan sosok misterius, termasuk zombi kurus yang membuat banyak penggemar berspekulasi: apakah ini Jim (diperankan oleh Cillian Murphy) dari 28 Days Later?
Selain itu, tagline "Waktu tak menyembuhkan apapun," dan "Akan jadi seperti apa umat manusia?" menyiratkan bahwa film ini bukan hanya tentang bertahan hidup. Tapi juga soal apa yang tersisa dari kemanusiaan setelah semuanya hancur.
So, jangan sampai ketinggalan kengeriannya, 28 Years Later tayang perdana di bioskop Indonesia mulai 18 Juni 2025! (*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber