Tenang, Amerika Serikat Tak Selalu Menang Perang

Tenang, Amerika Serikat Tak Selalu Menang Perang

ILUSTRASI perang Israel-Iran.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Apalagi, Rusia sudah memberikan warning kepada AS, jika Washington ikut menyerang Teheran, Moskow akan turun tangan. 

Meski saat ini mengeklaim diri sebagai negara adidaya dengan kekuatan militer terbesar di dunia, rekam jejak keterlibatan AS dalam sebuah perang atau pertempuran tidak selalu baik-baik saja. 

Kalau dihitung sejak usainya Perang Dunia yang berlanjut dengan Perang Dingin, AS tidak selalu menang perang. Sering kalah juga. 

Mari kita lihat sejarah sejumlah perang yang melibatkan AS pasca-Perang Dunia II. 

Pertama, Perang Korea tahun 1950–1953. Ketika Korea Utara menyerang Korea Selatan pada 25 Juni 1950, Presiden AS Harry S. Truman memerintah Jenderal Douglas MacArthur untuk mengirimkan tentaranya dan bergabung dalam pasukan PBB bersama Kanada, Australia, dan Inggris. 

Perang Korea berakhir setelah penandatanganan gencatan senjata pada Juli 1953 yang melahirkan Zona Demiliterisasi Korea. Diperkirakan 4 juta orang tewas. Sebanyak 2,4 juta di antaranya adalah warga sipil. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 37 ribu tentara AS tewas dan lebih dari 100 ribu lainnya terluka. Misi AS dan Barat dalam Perang Korea gagal total dan makin mempertajam ketegangan antara Blok Timur dan Barat. 

Kedua, Perang Vietnam (1955–1975).  Tujuan AS terlibat dalam perang Vietnam adalah menghentikan penyebaran komunisme di Asia Tenggara. Namun, setelah bertahun-tahun berperang dan mengalami banyak kerugian, AS akhirnya mundur dari Vietnam pada 1973. 

Kemenangan Vietnam Utara atas Vietnam Selatan pada 1975 (The Fall of Saigon) menandai kekalahan AS dalam perang itu. Sedikitnya 58 ribu tentara AS tewas dan 1,6 juta tentara cacat dan mengalami luka berat selama perang tersebut. 

Ketiga, pertempuran Mogadishu (1993). Perang itu terjadi antara pasukan AS dan milisi Somalia.

Meski memiliki keunggulan teknologi dan militer, AS mengalami kekalahan besar dalam pertempuran itu, yang dikenal sebagai ”Black Hawk Down" alias jatuhnya helikopter Black Hawk di tangan milisi Somalia. 

Keempat, Perang Afghanistan (sejak 2001). Misi AS dalam perang di Asia Selatan itu adalah menggulingkan Taliban dan memburu Al-Qaidah. 

Meski AS mengeklaim telah membunuh pemimpin tertinggi Al-Qaidah dan melemahkan kekuatan Taliban, kini pemerintahan Afghanistan berada sepenuhnya di tangan Taliban. 

Afghanistan kini menjadi negara yang damai, aman, dan nyaman. Misi perang AS pun kembali gagal total.

Rencana keterlibatan langsung AS dalam perang antara israel dan IRAN saat ini tidak akan menyelesaikan persoalan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: