Iran Larang Warganya Gunakan WhatsApp, Tuduh Aplikasi Bocorkan Data ke Israel

Deretan ponsel yang tidak bisa dipakai WhatsApp per 1 Januari 2025.--
HARIAN DISWAY - Media pemerintah Iran melalui siaran televisi melarang warganya untuk menghapus Whatsapp dari telepon pintar mereka, pada Selasa, 17 Juni 2025.
Aplikasi milik perusahaan teknologi Amerika Serikat, Meta Platforms Inc., dituding mengumpulkan data pribadi pengguna dan membagikannya kepada Israel.
Tindakan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, menyusul eskalasi konflik militer yang kini memasuki hari keenam.
BACA JUGA:Israel Makin Nekat Incar Nyawa Khamenei, Sebut Pemimpin Iran Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
IRIB menuduh WhatsApp menyimpan dan menyerahkan lokasi terakhir yang diketahui serta konten komunikasi penggunanya kepada Israel.
“Hal ini sangat penting, karena mereka menggunakan informasi dari ponsel Anda, lokasi Anda, dan konten pribadi yang Anda bagikan,” ujar seorang pembawa acara IRNA dalam klip yang disebarkan oleh media Irak, Rudaw, yang dikutip dari Al Jazeera.
BACA JUGA:Rudal Iran Hantam Pusat Kota Tel Aviv, Rumah Sakit Hingga Bursa Efek Rusak Parah
Namun, tuduhan tersebut langsung dibantah oleh pihak WhatsApp.
Dalam pernyataan resminya, WhatsApp menyatakan bahwa semua pesan yang dikirimkan melalui platform mereka dienkripsi secara menyeluruh, sehingga hanya pengirim dan penerima yang bisa mengakses isi pesan.
"Kami khawatir laporan palsu ini akan menjadi alasan pemblokiran layanan kami di saat orang-orang sangat membutuhkannya," kata Meta, perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, 17 Juni 2025.
BACA JUGA:Israel Marah Rudal Iran Hantam RS, Iran Sebut Hanya Sasar Markas IDF
Meta menambahkan bahwa ia tidak melacak lokasi pasti pengguna atau menyimpan catatan siapa yang mengirim pesan kepada siapa.
“Semua pesan yang Anda kirim ke keluarga dan teman di WhatsApp dienkripsi secara menyeluruh, artinya tidak seorang pun kecuali pengirim dan penerima yang memiliki akses ke pesan tersebut, bahkan WhatsApp,” ujarnya.
Juru bicara Whatsapp mengatakan bahwa pihaknya khawatir tuduhan ini hanyalah alasan untuk memblokir layanan mereka di saat warga Iran sangat membutuhkannya, terutama di tengah krisis dan pembatasan informasi selama konflik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: