Lebih Produktif Mana Antara Time Blocking vs To-Do List

Lebih Produktif Mana Antara Time Blocking vs To-Do List

Penting bagi kita untuk memanajemen waktu untuk mengatur tugas mana yang lebih dahulu dilakukan atau setidaknya tidak menjadi berantakan--Rize

HARIAN DISWAY - Manajemen waktu adalah keterampilan penting di tengah tuntutan produktivitas yang semakin tinggi. Banyak orang berusaha menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan tugas harian mereka secara efisien.

Dua metode yang populer dan sering dibandingkan adalah Time Blocking dan To-Do List. Tapi, mana yang sebenarnya lebih efektif untuk meningkatkan produktivitas?

Time Blocking


Dengan memfokuskan pada satu tugas pada satu waktu dapat memudahkan kita untuk lebih fokus dalam pekerjaan--Natural Force

Time Blocking adalah teknik mengatur jadwal harian dengan memblokir waktu tertentu untuk fokus pada satu tugas. Misalnya, Anda memutuskan pukul 08.00–09.00 untuk membaca email, pukul 09.00–11.00 untuk mengerjakan laporan, dan seterusnya. Setiap tugas diberi alokasi waktu secara spesifik di kalender Anda.

BACA JUGA:5 Kebiasaan yang Diam-diam Menguras Energi Anda

Kelebihan dari Time Blocking adalah adanya struktur yang jelas. Anda tahu kapan harus mengerjakan apa. Metode ini sangat membantu mengurangi multitasking dan meningkatkan fokus pada satu hal dan satu waktu. Ini juga berguna untuk menghindari gangguan dan penundaan.

 

Namun, kekurangan Time Blocking adalah fleksibilitas yang rendah. Jika ada gangguan mendadak atau tugas yang lebih prioritas, seluruh jadwal bisa kacau. Selain itu, metode ini cenderung lebih cocok untuk pekerjaan yang sifatnya bisa diprediksi atau dilakukan dalam suasana yang tenang.

To-Do List


To-do list dapat memudahkan kita dalam mengatur rangkaian tugas mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu--Adobe Stock

Berbeda dari Time Blocking, To-Do List adalah daftar tugas yang ingin Anda selesaikan dalam sehari. Anda bisa menulisnya di kertas, aplikasi, atau bahkan hanya di kepala. Setelah satu tugas selesai, Anda centang atau hapus dari daftar.

BACA JUGA:Dampak Positif dan Dampak Negatif Strict Parents

Kelebihan dari To-Do List adalah kemudahannya. Anda bisa mulai membuatnya kapan saja dan menyesuaikannya dengan kebutuhan. Metode ini fleksibel dan cocok bagi orang yang pekerjaannya dinamis atau sering berubah.

 

Namun, kelemahan utamanya adalah ketiadaan batas waktu. Karena tidak terjadwal, sering kali seseorang merasa sibuk mengerjakan daftar panjang tanpa benar-benar menyelesaikan prioritas penting. Ini juga memberi ruang lebih besar untuk menunda-nunda tugas.

Mana yang Lebih Produktif?

Tidak ada jawaban mutlak. Pilihan antara Time Blocking dan To-Do List sangat bergantung pada kepribadian, jenis pekerjaan, dan gaya kerja masing-masing.

BACA JUGA:Apakah Kerja Harus Sesuai dengan Passion?

 

Jika Anda bekerja dalam lingkungan yang tenang dan terprediksi, atau jika Anda tipe orang yang mudah terdistraksi, Time Blocking dapat membantu menjaga fokus dan meningkatkan efisiensi kerja.

Sebaliknya, jika Anda sering menghadapi tugas mendadak, berkomunikasi lintas tim, atau punya mobilitas tinggi, To-Do List mungkin lebih tepat.

Menariknya, banyak orang produktif justru menggabungkan kedua metode ini. Mereka memulai dengan membuat To-Do List untuk mengetahui apa saja tugas yang harus diselesaikan, kemudian menggunakan Time Blocking untuk menentukan kapan tugas-tugas tersebut akan dikerjakan.

BACA JUGA:Micro Habits yang Bisa Diterapkan untuk Hidup yang Lebih Bermakna

Baik Time Blocking maupun To-Do List memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan gaya hidup dan jenis pekerjaan Anda.

Tak ada salahnya mencoba keduanya, atau bahkan menggabungkannya untuk hasil yang lebih optimal. Yang terpenting, temukan sistem yang membuat Anda lebih fokus, terorganisir, dan produktif setiap harinya. (*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber