Eksotika Bromo 2025: Di Balik Jenakanya Reyog Cemandi, Ada Kisah Perlawanan Ponpes Panjang Jiwo terhadap Penjajah

Eksotika Bromo 2025: Di Balik Jenakanya Reyog Cemandi, Ada Kisah Perlawanan Ponpes Panjang Jiwo terhadap Penjajah

Para penari reyog cemandi dengan riasan jenaka. Kesenian asal Desa Cemandi, Sidoarjo itu tampil dalam Eksotika Bromo 2025 pada hari pertama, 21 Juni 2025.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

PROBOLINGGO, HARIAN DISWAY - Eksotika Bromo 2025 digelar dua hari. Yakni pada 21-22 Juni 2025 di Lautan Pasir, Gunung Bromo.

Beragam penampil unjuk gigi dalam ajang tahunan itu. Salah satunya dari kelompok Reyog Cemandi. Seperti namanya, kelompok tersebut berasal dari Desa Cemandi, Sidoarjo.

Namun, tak seperti reyog pada umumnya. Cerita reyog cemandi tidak menggunakan dadak merak. Tapi seni drama dan tari yang mengandung unsur jenaka.

BACA JUGA:Eksotika Bromo 2025 Hari Pertama, Tari Bungo Serangkai Kisahkan Tradisi Pengambilan Madu di Jambi.


Pementasan reyog cemandi dari Desa Cemandi, Sidoarjo, dalam Eksotika Bromo 2025, 21-22 Juni 2025.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

Kisahnya berlandaskan pada sejarah Pondok Pesantren (Ponpes) Panjang Jiwo di daerah Cemandi, pada 1920. 

Kala itu, para santri dari Pesantren Cemandi ingin melawan penjajah. Namun, dalih mereka adalah menggelar pertunjukan seni.

Maka, dibuatlah pementasan reyog cemandi. Dua aktor utamanya mengenakan topeng Ki Busro dan Mbah Sri. Keduanya bukan digambarkan sebagai manusia. Tapi genderuwo atau raksasa jahat.

BACA JUGA:Eksotika Bromo 2025 Resmi Dibuka, Olivia Zalianty Bacakan Puisi Kidung Tengger

"Orang Belanda diajak menonton pementasan reyog cemandi itu. Bentuk pementasannya jenaka. Beberapa penari mengenakan riasan lucu. Setelah orang Belanda hanyut dan tertawa, para aktornya mengeluarkan senjata. Lalu menyerang para Belanda itu," ujar Feri Setiawan, kru pementasan reyog Cemandi.

Beberapa penari perempuan mengenakan make up serba putih. Wajah mereka ditampilkan jenaka. Mereka menari di Lautan Pasir Gunung Bromo. Pun, dengan gesture yang lucu. 

Kemudian muncullah sosok Ki Busro dan Mbah Sri. Dua raksasa yang tampaknya saling berkasih-mesra. Dalam beberapa gerakan, Ki Busro tampak menggoda Mbah Sri. 


Tokoh Ki Busro dalam pementasan reyog cemandi dari Desa Cemandi, Sidoarjo, dalam Eksotika Bromo 2025.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Eksotika Bromo 2025 Hadir Kembali, Sajikan Simfoni Budaya, Alam, dan Spiritualitas di Tengah Lautan Pasir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: