Death Stranding, Gim Epik Tentang Kang Paket Terinspirasi dari Pandemi Covid-19

Death Stranding, Gim Epik Tentang Kang Paket Terinspirasi dari Pandemi Covid-19

Norman Reedus kembali memerankan Sam, si pengantar harapan dunia pasca-kiamat. --commoncreative

HARIAN DISWAY – Death Stranding 2: On the Beach segera rilis tanggal 26 Juni 2025 di PlayStation 5. Sekuel dari game legendaris Death Stranding (2019) ini kembali menghadirkan Norman Reedus sebagai Sam Porter Bridges—tukang pengantar paket di sebuah dunia distopian

Death Stranding 2 yang merupakan game besutan Hideo Kojima setelah ia resign dari Konami. Gim ini mengambil latar kisah saat dunia dilanda kiamat aneh bernama "Death Stranding". 

Kiamat ini ditandai dengan kemunculan makhluk-makhluk hitam tinggi besar yang diberi nama "Beached Things" atau BTs. Kehadiran manusia mengundang BTs bagaikan magnet. Jika tersentuh BTs, maka akan ada sebuah ledakan yang dikenal dengan nama voidout. 

Ledakan ini alih-alih mengeluarkan api, namun lebih tampak seperti benda-benda yang tersedot ke dimensi lain dan hanya menyisakan lubang-lubang bekas ledakan. 

Karena kiamat ini, maka manusia terpaksa harus berlindung di kota-kota benteng yang terisolasi satu sama lainnya. Maka lahirlah profesi Porter, yakni tukang paket yang bertugas mengantar barang dari satu kota ke kota lainnya. 

Para kurir ini adalah manusia-manusia yang berani untuk melintasi bumi yang tengah dicengkram kiamat Death Stranding, mereka harus cerdas mencari jalan menghindari BTs yang berkeliaran. 

Para pemain berperan sebagai Sam Porter Bridges, seorang kurir yang bekerja untuk perusahaan kurir. Lewat cerita ini, Kojima tidak cuma berbicara soal kang paket, namun tentang dunia manusia yang terputus dan terpisah-pisah, serta upaya untuk membuatnya terhubung. 

“Saat saya mulai mengembangkan DS pertama, semua orang seperti terpecah. Saya ingin game ini jadi penghubung,” ujar Kojima di panggung Summer Game Fest di Los Angeles, 8 Juni lalu.

BACA JUGA:Death Stranding 2: On the Beach Rilis 26 Juni 2025, Ada Karakter Baru dan Sistem Pertarungan yang Lebih Kompleks

BACA JUGA:Profil Hideo Kojima, Kreator Eksentrik yang Mengubah Dunia Game


Hideo Kojima, kreator game yang nyentrik dengan berbagai judul maserpiece. --gearvn

Siapa sangka, hanya beberapa tahun setelah proyek itu dimulai, dunia dihantam pandemi Covid-19. “Fiksi saya berubah jadi sedikit nyata,” kata pria berusia 61 tahun itu, mengenang betapa cepatnya realitas meniru imajinasi. Dan karena itulah Death Stranding 2 harus ditulis ulang dari nol.

“Saya sudah punya cerita untuk DS2, tapi saya hapus. Pandemi mengubah cara saya melihat dunia. Saya ingin cerita baru yang bicara tentang koneksi manusia setelah isolasi panjang,” tegasnya.

Hideo Kojima membuat petualangan Sam tak terbatas di wilayah Amerika. Ia menyeberang ke Meksiko dan Australia—dua lokasi baru yang akan memperluas cakrawala dunia Death Stranding.

Namun esensinya tetap sama: menyambung peradaban yang tercerai-berai lewat langkah kaki dan makna kebersamaan. Melalui kisah pos-apokaliptik, Hideo Kojima ingin menggambarkan situasi yang mirip dengan keadaan pasca pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Kilas Balik Metal Gear Solid 3, Konami Ungkap Trailer Remake di Tokyo Game Show

BACA JUGA:5 Game Paling Mencuri Perhatian di Summer Game Fest 2025

Norman Reedus akan kembali menjadi pusat kisah dunia baru itu. Disokong oleh aktor Prancis Léa Seydoux, Hideo Kojima seakan ingin menaikan level bermain gim dengan kualias sinema. Tak hanya itu, ada bintang baru lain: Elle Fanning dari Hollywood, bahkan hingga wajah ikonik sutradara Mad Max, George Miller.

Pendekatan dengan menggunakan aktor dan aktris asli diharapkan mampu menaikan kualitas kisahnya. Bahkan musiknya pun digarap spesial oleh Woodkid, penyanyi Prancis yang dikenal dengan karya-karya bernuansa sinematik.

Di balik layar, Kojima tampak tak pernah kehabisan tenaga. Studio miliknya, Kojima Productions, telah mencatat lebih dari 20 juta pemain untuk Death Stranding pertama. Tak berhenti di game, mereka juga mengembangkan film animasi dan versi layar lebar bersama studio independen A24.

Di tengah semua itu, Kojima bahkan sempat merilis proyek horor OD, bersama Jordan Peele (Get Out, Nope), dan sedang menyiapkan game mata-mata baru bertajuk PHYSINT—kembali ke akar kejayaannya di seri Metal Gear.

Lewat Death Stranding Ia ingin membuat refleksi zaman. Tentang bagaimana manusia mencari kembali makna  kebersama—setelah sekian lama hanya saling menyapa lewat notifikasi dan sinyal WiFi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: