Mengenal Golden Visa, Program Izin Tinggal Melalui Investasi

Dalam jangka waktu tertentu, beberapa negara memungkinkan pemegang Golden Visa untuk mengajukan kewarganegaraan penuh. Dengan kewarganegaraan, investor dapat menikmati hak sipil penuh, termasuk hak suara, dan akses permanen ke semua fasilitas negara tersebut.

4. Manfaat untuk Keluarga

Banyak program Golden Visa mencakup anggota keluarga inti, seperti pasangan dan anak-anak, yang juga akan mendapatkan izin tinggal.

Beberapa negara bahkan memperluas manfaat ini ke orang tua atau mertua, sehingga seluruh keluarga dapat hidup bersama dengan status legal yang sama.

BACA JUGA: Daftar Negara yang Menganjurkan Visa lebih dari Satu Tahun

5. Akses Layanan Publik dan Pendidikan

Beberapa negara memberikan hak akses ke sistem pendidikan dan layanan kesehatan bagi pemegang Golden Visa dan keluarganya.

Ini menjadi nilai tambah besar bagi keluarga dengan anak-anak, karena mereka bisa menikmati pendidikan berkualitas tinggi tanpa biaya tambahan yang besar.

Tantangan dan Pertimbangan

Golden Visa punya risiko seperti investasi besar, fluktuasi pasar, proses naturalisasi panjang, dan potensi perubahan kebijakan sewaktu-waktu.--Getty Images Signature

Namun, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mempertimbangkan Golden Visa.

1. Investasi Besar: Persyaratan investasi minimum bisa sangat besar, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan dolar atau euro, tergantung negara dan jenis investasinya.
2. Risiko Investasi: Seperti investasi pada umumnya, tidak ada jaminan bahwa nilai properti atau instrumen investasi lain akan terus naik. Fluktuasi pasar dan regulasi setempat bisa memengaruhi potensi keuntungan dan bahkan status visa.
3. Bukan Kewarganegaraan Instan: Mendapatkan Golden Visa biasanya hanya memberikan izin tinggal, bukan kewarganegaraan langsung. Proses naturalisasi memiliki persyaratan tambahan dan periode tunggu.
4. Dampak Pasar Lokal: Program Golden Visa terkadang dikritik karena berpotensi mendorong kenaikan harga properti lokal, yang dapat memengaruhi kemampuan masyarakat setempat untuk membeli rumah.
5. Perubahan Kebijakan: Kebijakan Golden Visa dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi ekonomi dan politik negara yang bersangkutan.

BACA JUGA: Golden Visa Diluncurkan: Jokowi Targetkan Indonesia Sebagai Magnet Investasi Asing

Negara-Negara dengan Program Golden Visa

Beberapa negara yang menawarkan program Golden Visa atau sejenisnya antara lain:

• Portugal: Meskipun opsi pembelian properti mulai dibatasi, Portugal masih menawarkan program residensi melalui investasi di dana investasi, riset, atau proyek budaya.
• Spanyol: Terkenal dengan opsi investasi properti minimum €500.000 atau transfer modal €1 juta.
• Yunani: Menawarkan residensi melalui investasi properti, dengan ambang batas yang akan meningkat di beberapa area.
• Uni Emirat Arab (UEA): Dikenal dengan program Golden Visa-nya yang menarik bagi investor dan talenta global.
• Amerika Serikat: Program EB-5 Immigrant Investor Visa-nya memungkinkan residensi permanen dengan investasi yang menciptakan lapangan kerja.
• Indonesia: Baru-baru ini meluncurkan program Golden Visa-nya sendiri dengan persyaratan investasi mulai dari ratusan ribu dolar AS untuk individu dan jutaan dolar AS untuk korporasi, fokus pada kontribusi ekonomi.
• Turki: Menawarkan kewarganegaraan dengan investasi properti atau modal.
• Negara-negara Karibia: Beberapa negara seperti St. Kitts & Nevis, Grenada, dan Dominika menawarkan program kewarganegaraan melalui investasi (sering disebut "Golden Passport").
• Swiss: Meskipun tidak menggunakan nama "Golden Visa," Swiss memiliki program residensi bagi individu berpenghasilan tinggi melalui sistem pajak lump-sum atau investasi bisnis yang menciptakan lapangan kerja.

BACA JUGA: Daftar Negara Bebas Visa untuk Warga Negara Indonesia

Golden Visa merupakan strategi mobilitas global yang cerdas jika dimanfaatkan dengan tepat. Dengan semakin terbukanya akses antarnegara dan meningkatnya persaingan talenta, program ini bisa menjadi jembatan untuk kehidupan yang lebih fleksibel dan global. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Sumber: