Moto Edge 60 Fusion: Ponsel Motorola Rp 5 Jutaan yang Cocok untuk Kreator Visual

Moto Edge 60 Fusion: Ponsel Motorola Rp 5 Jutaan yang Cocok untuk Kreator Visual

Sensor kamera Sony Lytia 700C di bagian belakang, menghasilkan foto tajam dan akurat. --gagadet

HARIAN DISWAY - Di tengah derasnya arus ponsel pintar yang datang dan pergi, Motorola kembali unjuk gigi. Bukan dengan nostalgia masa lalu, tapi dengan perangkat yang terasa benar-benar masa kini. Nama ponsel flagship itu Moto Edge 60 Fusion.

Dengan jargon "Gue Edgy", Motorola seolah hendak berkata: ini ponsel buat kamu yang berani beda. Pekerja kreatif, video editor, desainer grafis, sampai sineas, semua akan menemukan sesuatu di sini. Bukan sekadar gaya, tapi juga gahar dari dalam.

Pertama dari desain. Moto Edge 60 Fusion punya dimensi 169.6 x 75.9 x 9.8 mm dengan berat 225 gram.

Bodinya terasa solid dengan kaca di bagian depan, serta frame dan cover belakang dari plastik berkualitas tinggi. Saat digenggam, ponsel ini mantap, tidak terlalu berat tapi cukup memberi kesan premium.

Di balik penampilan itu, tertanam chipset Mediatek Dimensity 7500 khusus untuk pasar Indonesia. Jangan remehkan, karena versi ini lebih bertenaga dibanding yang dijual global.

Bahkan diklaim lebih efisien hingga 15 persen. Artinya, multitasking dan render video bisa dilakukan tanpa hambatan berarti.

BACA JUGA:Motorola Edge 60 Fusion: Handphone 5 Jutaan Dengan Spesifikasi Gahar

BACA JUGA:Moto G45 5G: Ponsel Rp 2 Jutaan Rasa Flagship?


Tampilan depan Moto Edge 60 Fusion yang stylish, cocok untuk pengguna kreatif masa kini. --mysmartprice

Namun yang paling menarik dari Edge 60 Fusion adalah kameranya. Motorola menyematkan sensor Sony Lytia 700C, yang mampu mengambil gambar dengan detail tajam dan warna yang akurat.

Tetapi kekuatannya bukan cuma di sensor. Kamera tersebut juga dilengkapi anti flicker dan ditunjang dengan Moto AI

Moto AI hadir sebagai asisten kreatif yang siap sedia. Lewat fitur peningkatan selektif, pengguna bisa memilih objek tertentu untuk diedit tanpa mempengaruhi keseluruhan gambar.

Cocok untuk fotografer dan content creator yang ingin sentuhan presisi tanpa ribet.

Untuk pengambilan video, ada fitur Adaptive Stabilization yang bekerja layaknya gimbal digital. Bahkan bisa melakukan tracking otomatis terhadap objek bergerak, lalu memotong klip secara instan untuk memfokuskan pada objek tersebut. Bagi para sineas atau pembuat konten cepat saji, ini seperti punya editor mini di kantong.

Belum selesai, Moto AI juga menghadirkan fitur Magic Drawing. Masukkan prompt, buat coretan sederhana, dan sistem akan menghasilkan ilustrasi visual yang bisa langsung digunakan sebagai rancangan awal desain grafis atau storyboard film. Bisa juga digabungkan dengan gambar lain untuk menciptakan motif baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: