BRI Dukung Pemulihan dan Pertumbuhan Klaster Susu Mulya Abadi di Ponorogo

BRI Dukung Pemulihan dan Pertumbuhan Klaster Susu Mulya Abadi di Ponorogo

Seorang anggota Klaster Susu Mulya Abadi di Desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, sedang memerah susu sapi menggunakan alat modern.-BRI-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM

Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah dukungan terhadap Klaster UMKM Susu Mulya Abadi di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Klaster Susu Mulya Abadi berawal dari inisiatif 25 peternak di Dusun Ngelon, Desa Pudak Wetan, yang membentuk kelompok usaha bersama usai berhentinya operasional Koperasi Sumber Rejeki.

Kini, klaster tersebut telah berkembang dan memiliki lebih dari 300 anggota yang tersebar di enam desa di Kecamatan Pudak.

BACA JUGA:Labuna, UMKM Rempah Lokal Asal Mojokerto yang Go International Berkat BRI

Samsul Hadi, Koordinator Klaster, menyampaikan bahwa kerja sama yang erat antaranggota menjadi faktor utama dalam pertumbuhan kelompok.

Dalam pengelolaan klaster, ia memimpin tujuh pos penampungan susu yang setiap harinya mampu menyetor hingga 10.000 liter susu.

“Awalnya kami hanya 25 orang, tapi karena kerja bersama dan saling membantu, semakin banyak peternak yang bergabung. Sekarang anggota kami sudah lebih dari 300 orang dari hampir enam desa di Pudak,” jelas Samsul, Rabu, 25 Juni 2025.

Dukungan dari BRI telah dirasakan sejak sebelum wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda pada 2022.

Melalui akses permodalan, peternak memperoleh kemudahan untuk mengembangkan usaha, termasuk menanam rumput pakan sapi.

BACA JUGA:Pionir! BRI Luncurkan Social Bond Rp 5 Triliun untuk Dukung UMKM hingga Perumahan Rakyat

“BRI sangat terbuka jika ada peternak yang mengalami kesulitan membayar angsuran. Mereka juga mendukung kebutuhan modal untuk pengembangan pakan ternak,” tambah Samsul.

Saat wabah PMK terjadi, produksi susu di klaster ini sempat turun hingga 50 persen. BRI kemudian memberikan solusi berupa suplesi permodalan, agar peternak dapat mengganti indukan sapi yang tidak lagi produktif.

Dengan pengelolaan yang transparan, sistem pembayaran hasil penjualan susu dilakukan langsung melalui rekening BRI setiap bulan. Hal ini mendorong penguatan sistem keuangan internal klaster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: press rilis