Perpisahan Sang Konsul: Dari Jember ke San Francisco, Jejak Diplomasi Pak Pras Bersama Diaspora

Dari kiri ke kanan: Alissa (putri Pak Pras), penulis, Ota (istri pak Pras), Pak Pras, Prof. George (UC Berkeley), Nadine (putri Pak Pras). -Dokumentasi pribadi Ari Sufiati.-
Kolaborasi lintas sektor inilah yang turut mewarnai masa jabatan Pak Pras selama di Amerika.
Pak Pras juga meninggalkan sejumlah capaian penting selama menjabat mulai Januari 2022, yaitu antara lain kerja sama antara KJRI San Francisco dan San Francisco Zoo and Gardens dalam promosi wisata edukatif berbasis konservasi satwa langka Indonesia seperti komodo dan orang utan.
Capaian lain yang tidak kalah penting adalah pembinaan dan penghubung UMKM Indonesia di wilayah kerja KJRI SF ke jejaring bisnis, termasuk dukungan untuk pelaku usaha diaspora yang kini telah mendirikan bisnis seperti Kopiku Coffee (San Francisco), East Bay Bakery (Danville), dan Maya Asian Market (Lynwood, WA).
Tak ketinggalan, di bawah kepemimpinan beliau, KJRI San Francisco meraih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) dari Kementerian PAN-RB. Sebuah pengakuan atas tata kelola yang bersih dan pelayanan publik yang humanis.
Dan tentu saja, siapa bisa lupa kisah legendaris taksi tanpa sopir—saat Pak Pras dan staf KJRI melepas Pak Dahlan Iskan bersama penulis -yang merupakan sahabat Disway- dari Wisma Indonesia untuk mencoba mobil otonom di jalanan San Francisco.
Kedekatan Pak Pras sangat banyak dirasakan oleh staf KJRI di San Francisco. Lewat tayangan video testimoni, mereka berbagi kesan atas kepemimpinan beliau sambil diselingi adegan-adegan lucu.
Tidak berhenti di situ saja, suasana semakin haru ketika staf KJRI yang diwakili oleh Konsul Konsul Ekonomi Bidang Perdagangan, Kesehatan dan Pariwisata, Fajar Yusuf, menyerahkan kenang-kenangan resmi sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian Pak Pras selama 3,5 tahun ini.
Perpisahan ini bukan sekadar akhir masa jabatan. Ini adalah penghormatan untuk jejak langkah yang ditinggalkan. Di mata komunitas diaspora, Pak Pras bukan hanya diplomat—tapi juga sahabat yang hadir dan menggerakkan.
Selamat jalan, Pak Pras. Dari Jember ke San Francisco, terima kasih telah membawa semangat diplomasi yang inklusif, merangkul, dan penuh arti. Semoga perjalanan pulang ke tanah air membawa berkah dan babak baru yang lebih indah.(*)
* Penulis merupakan diaspora yang bekerja di Apple, profilnya pernah ditulis Dahlan Iskan di sini: Bonita Sufiati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: