Budi Sulistyono: KMP Adalah Peperangan Melawan Kemiskinan

Budi Sulistyono, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI.-Humas PDI Perjuangan Jatim-
HARIAN DISWAY - Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang menyebut Koperasi Merah Putih (KMP) adalah peperangan melawan kemiskinan.
“Program Koperasi Merah Putih merupakan program yang hebat. Ini adalah mercusuar program Presiden Prabowo yang harus kita sukseskan bersama melalui Inpres No. 9 Tahun 2025,” ungkap Kanang dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, 2 Juli 2025.
Dengan menggunakan analogi medan pertempuran. Mantan Bupati Ngawi dua periode itu menggambarkan pentingnya kesadaran kolektif dalam mengelola program ini. Dia menyebut bahwa program koperasi ini sejatinya adalah sebuah ‘peperangan’ melawan musuh besar bangsa: kemiskinan.
“Maka, ibarat proyek, koperasi ini adalah peperangan. Maka ketika peperangan, yang kita raih harus kemenangan. Dan untuk memenangkan peperangan itu, maka kita harus mengerti betul apa yang ada di dalamnya. Goal-nya jelas, yaitu kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA:Kader PDIP Jadi Pelopor Koperasi, Said Abdullah: Ini Jalan Gotong Royong Ekonomi
BACA JUGA:PDIP Jawa Timur Gelar Ziarah Nasional Ke Makam Bung Karno
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut menjelaskan, ada lima komponen penting yang harus dipahami dan disiapkan agar program ini benar-benar mencapai tujuannya.
Pertama, mengenali musuh. Dalam hal ini, musuh utamanya adalah kemiskinan yang masih menghantui jutaan rakyat Indonesia, khususnya di desa-desa.
“Musuhnya jelas, yaitu kemiskinan. Maka, strategi yang dibangun harus benar-benar menjawab persoalan itu,” paparnya.
Kedua, menyusun strategi konkret. Kanang menilai bahwa strategi koperasi tidak boleh berhenti pada tataran narasi, tetapi harus menyentuh langsung sektor-sektor vital seperti pertanian, peternakan, perdagangan, dan model pembiayaan seperti simpan pinjam.
BACA JUGA:PDIP Jatim Salurkan 403 Sapi dan 1.410 Paket Daging Kurban di Iduladha 1446 H
BACA JUGA:Megawati dan PDIP Jatim Sumbang Ratusan Sapi Kurban, Dua Sapi Mega untuk Bung Karno
“Strateginya seperti apa, dan apa saja yang harus disiapkan—misalkan pertanian atau peternakan, perdagangan bagaimana, penambahan modal seperti apa, dan simpan pinjam bagaimana. Ini harus konkret dimengerti,” jelas dia.
Ketiga, lanjut Kanang, setiap peperangan membutuhkan amunisi. Dalam hal ini, modal menjadi faktor penting yang menentukan jalannya program koperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: