Polisi Berhasil Bekuk Buron Perampok-Pembunuh Sadis

Polisi Berhasil Bekuk Buron Perampok-Pembunuh Sadis

ILUSTRASI Polisi Berhasil Bekuk Buron Perampok-Pembunuh Sadis.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pada 3 Juli 2024 Polres Gresik dan Kejaksaan Negeri Gresik menggelar rekonstruksi kasus dengan tersangka Asrofin, memperagakan 27 adegan.

Pada 3 Oktober (2024) Asrofin divonis hukuman 12 tahun penjara.

Setelah itu, proses penyidikan macet. Polisi belum menemukan Midhol. Berbagai penyidikan, tempat-tempat persembunyian Midhol ditemukan polisi, tapi si buron sudah kabur. Midhol berpindah-pindah tempat.

Selain lincah, Midhol paham penyelidikan polisi. Saat dalam pelarian, ia memerintah Asrofin membuang HP curian di TKP milik Mahfud. Sebab, katanya, itu bisa dilacak polisi. Asrofin menurut. HP (juga pisau yang digunakan Midhol membunuh Datun) dibuang ke Sungai Brantas.

Polisi terus memburu Midhol. Selalu gagal. Warga mendesak polisi melalui medsos. Warga takut karena Midhol yang preman kampung itu masih berkeliaran. Warga resah.

Polisi menyebarkan foto dan ciri-ciri Midhol ke publik. Midhol tinggi sekitar 165 cm, kulit sawo matang, rambut botak. Foto Midhol disebar. Tidak juga ketemu.

Setelah setahun lebih 100 hari, polisi mendapat info, Midhol ngumpet di Kalimantan. Polisi lebih gigih mencari tahu. Akhirnya ditemukan titiknya di perkebunan sawit terpencil di Desa Tumbang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 

Tim polisi Gresik menyelidik ke sana.

Gambaran lokasinya seperti ini: Dari ibu kota Kalimantan Tengah, Palangka Raya, polisi bermobil ke Kotawaringin Timur, empat jam. Dari Kotawaringin Timur, lanjut menuju Desa Tumbang Kalang, tiga jam. Dari desa itu menuju ke kebun sawit, sejam. Di kebun sawit polisi jalan kaki menuju sebuah gubuk kayu di tengah kebun.

Ketemulah titik itu. 

Di gubuk kecil itu tidak ada orang. Polisi menyanggong di desa tersebut sepekan. 

Minggu, 29 Juni 2025, lima polisi berpakaian preman bergerak menuju gubuk tersebut. Ada Midhol di sana. Sendirian. 

Begitu melihat lima orang datang, Midhol kabur. Diperingatkan polisi, ia tambah lari kencang. Polisi menembak, kena kaki, kedua kaki. Midhol langsung lumpuh.

Diinterogasi di tempat, awalnya Midhol berbelit. Akhirnya ia mengaku merampok rumah Datun. Tapi, ia mengaku cuma di luar rumah korban. Tidak masuk. ”Yang membunuh Fatikul, yang sudah mati itu,” katanya. Maksudnya, Sobikhul Alim yang bunuh diri itu. 

Diinterogasi lanjut, akhirnya Midhol mengakui membunuh Datun. Uang hasil rampokan habis untuk beli narkoba jenis sabu. Midhol dibawa menuju Polres Gresik untuk disidik lanjut. Ia turun dari pesawat di Bandara Juanda Surabaya dibantu petugas, lalu didudukkan di kursi roda. Kedua kakinya diperban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: