Prabowo dan MBS Sepakati Penguatan Layanan Jemaah Haji dan Kerja Sama Strategis

Presiden Prabowo melambaikan tangan ke Jamaah Haji asal Indonesia di sela-sela Ibadah Umrah, Rabu, 2 Juli 2025-SPA via Setpres-
HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) menyepakati penguatan koordinasi dalam pelayanan ibadah Haji dan Umrah bagi jemaah Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Arab Saudi pada 2 sampai 3 Juli 2025.
Dalam pertemuan resmi yang berlangsung di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu, 2 Juli 2025 waktu setempat, Prabowo menyampaikan apresiasi atas perhatian Arab Saudi terhadap umat Islam.
BACA JUGA:Kloter KJT 28 Tutup Operasional Haji di Makkah, Fokus Berpindah ke Madinah
“Pihak Indonesia menyampaikan apresiasi mendalam atas upaya Pemerintah Arab Saudi dalam melayani Dua Masjid Suci serta para jemaah Haji dan Umrah,” tulis keterangan resmi pertemuan itu.
Ia juga menekankan pentingnya hubungan erat kedua negara dalam menjamin kenyamanan ibadah jemaah asal Indonesia.
“Pihak Indonesia juga memuji koordinasi yang baik dalam memastikan kenyamanan jemaah Haji dan Umrah asal Indonesia,” lanjut pernyataan bersama tersebut.
BACA JUGA:Menag Dampingi Presiden ke Arab Saudi, Bahas Rencana Kampung Haji Indonesia di Tanah Suci
Kedua pemimpin sepakat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan jemaah. “Kedua pihak membahas upaya peningkatan layanan terbaik bagi jemaah Indonesia,” demikian keterangan resmi kedua negara.
Pertemuan bilateral itu juga menjadi momen pelaksanaan Pertemuan Pertama Dewan Koordinasi Tertinggi Saudi–Indonesia yang dipimpin langsung oleh MBS dan Prabowo.
Forum tersebut menghasilkan tata kelola dewan dan sejumlah rekomendasi kerja sama di berbagai sektor strategis.
BACA JUGA:Arab Saudi Mulai Persiapan Haji 2026 Meski Pemulangan Jemaah Haji 2025 Masih Berlangsung
Dalam bidang ekonomi, kedua negara menegaskan pentingnya peningkatan kemitraan di sektor perdagangan, investasi, energi, dan teknologi.
Nilai perdagangan bilateral selama lima tahun terakhir tercatat mencapai USD 31,5 miliar atau sekitar Rp 502,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: