Siapa yang Jadi Ketua DPC PDIP Surabaya, Tiga Nama Muncul

Siapa yang Jadi Ketua DPC PDIP Surabaya, Tiga Nama Muncul

Budi Leksono, Eri Cahyadi, dan Baktiono, tiga nama yang menguat untuk menjabat Ketua DPC PDIP Surabaya.-kolase-

HARIAN DISWAY – Dinamika politik internal PDI Perjuangan Kota Surabaya semakin menarik perhatian publik. Kekosongan kursi Ketua DPC PDIP setelah masa jabatan sebelumnya berakhir, kini memunculkan tiga nama calon kuat: Budi Leksono, Eri Irawan, dan Baktiono.

Namun, siapa yang akan terpilih bukan sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan suara atau dukungan arus bawah. Pemilihan Ketua DPC Surabaya disebut-sebut lebih terkait pada konstelasi faksi di tingkat pusat partai.

“Yang akan menduduki jabatan ketua DPC PDIP Surabaya lebih ditentukan oleh keinginan dari faksi-faksi kuat di DPP,” ujar Dr. Moch. Mubarok Muharam, M.I.P., dosen ilmu politik FISIP Unesa.

Budi Leksono, yang sudah tiga periode duduk di DPRD Surabaya, dikenal sebagai tokoh senior dengan jaringan akar rumput yang solid. Ia kini menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP dan Wakil Ketua DPC. Keberadaan basis massa yang loyal menjadikannya salah satu kandidat paling diperhitungkan.

BACA JUGA:Kader PDIP Jadi Pelopor Koperasi, Said Abdullah: Ini Jalan Gotong Royong Ekonomi

BACA JUGA:PDIP Jawa Timur Gelar Ziarah Nasional Ke Makam Bung Karno

Di sisi lain, nama Eri Irawan mencuat sebagai figur muda potensial. Ia mencetak suara tertinggi di Dapil Surabaya 3 pada pemilu legislatif lalu dan kini menjabat Ketua Komisi C DPRD Surabaya. Elektabilitas tinggi serta dukungan dari kalangan legislator muda menjadi kekuatan utama Eri.

Sementara itu, Baktiono tak bisa dikesampingkan. Sebagai tokoh senior PDIP Surabaya, ia memiliki rekam jejak panjang di partai. Namun posisinya terganjal karena masih dibekukan oleh DPP akibat sanksi internal. Walau begitu, loyalitas pendukungnya tetap terjaga dan menjadi variabel penting dalam peta dukungan internal.

Menurut Mubarok, siapa pun yang akhirnya ditunjuk oleh DPP, hal terpenting adalah menjaga kekompakan partai di basis kekuatannya, yakni Kota Surabaya.

“DPP selalu yakin bahwa kekuatan partai politik PDIP itu lebih besar daripada kekuatan figur, khususnya di Surabaya,” jelasnya.


Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya.--

Surabaya sendiri dikenal sebagai kantong suara PDIP yang cukup stabil dalam berbagai pemilu. Maka tak heran, keputusan DPP dalam menetapkan Ketua DPC di kota ini sangat mungkin mempertimbangkan aspek nasional, terutama menjelang kontestasi Pilkada 2024.

Tiga figur berbeda, dengan latar dan kekuatan masing-masing, kini menunggu keputusan dari Jakarta. Apakah DPP akan memilih tokoh yang matang secara pengalaman, sosok muda yang tengah naik daun, atau justru memberikan kesempatan kedua bagi loyalis lama yang sempat dibekukan?

Satu hal yang pasti, keputusan tidak akan lahir dari suara mayoritas kader Surabaya semata. Semua tergantung arah politik dan keseimbangan internal DPP PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: