Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Kedalaman 52 Meter

Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Kedalaman 52 Meter

Objek Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya-Tim SAR Gabungan-

BANYUWANGI, HARIAN DISWAY- Sebuah objek bawah laut yang diduga kapal KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan oleh Tim SAR Gabungan kemarin malam, Rabu 9 Juli 2025.

Temuan itu disampaikan dalam konferensi pers di ASDP Ketapang Kamis 10 Juli 2025. Objek tersebut berhasil dianilisis oleh KRI SPICA-934 lewat piranti sonar multibeam echosounder em 302. 

BACA JUGA:2 Jenazah Korban KMP Tunu Ditemukan Nelayan di Bali, Total 12 Meninggal dan 23 Masih Dicari

BACA JUGA:Tim SAR Temukan 2 Jenazah Lagi Korban KMP Tunu Pratama Jaya

"Yang diduga objek tersebut mendekati kapal KMP Tunu Pratama Jaya," jelas Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II Laksamana TNI Endra Hartono.

Objek tersebut ditemukan di kedalaman 47-52 meter di dalam laut.

Dari deteksi yang dianalisis, objek tersebut memiliki panjang 69,7 meter dengan lebar sekitar 11,6 meter. Sementara dari pencitraan tiga dimensi, memiliki tinggi 12 meter. 

Endra menyebut, ciri objek tersebut mirip dengan kondisi KMP Tunu Pratama Jaya. Di mana memiliki panjang 63-76 meter dan lebar sekitar 12 meter. 

Langkah lanjutan terkait penyelaman akan ditentukan oleh tim gabungan untuk mengecek objek tersebut. "Mengingat kondisi arus kencang dan permukaan dasar laut dipenuhi karang," paparnya. 

Temuan terbaru itu sekaligus merevisi temuan objek sebelumnya yang sempat terpantau oleh KRI Pulau Fanildo. Objek bawah laut serupa ditemukan namun di lokasi yang berbeda.

Meski demikian, temuan dari pindai sonar KRI Spica ini menjadi temuan paling update. Dengan kemiripan objek yang lebih dekat menyerupai KMP Tunu Pratama Jaya. 

Objek yang ditemukan KRI Spica juga lebih menguntungkan dari segi proses evakuasi nantinya. Sebab, di temuan sebelumnya, objek yang sebelumnya diduga KMP Tunu Pratama Jaya hanya berjarak 30 meter dari kabel laut PLN pengubung listrik Jawa-Bali.

Keberadaan objek tersebut akan menyulitkan operasional penyelaman karena berpotensi mengganggu jaringan listrik.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno mengatakan, hingga saat ini Tim SAR Gabungan terus berkoordinasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: