7 Hal Unik Bunga Abadi Edelweis

Gambar keindahan Bunga Edelweis yang sedang mekar di alam liar.-vulkahn-22-Pixabay
Bunga itu benar-benar unik. Meski sudah lama dipetik dan mengering, keindahannya tetap terjaga. Warna putih keperakannya tak memudar dan bentuknya tetap memesona. Itulah salah satu alasan mengapa edelweis dijuluki bunga abadi.
5. Mekarnya Mengiringi Musim Kemarau
Musim terbaik untuk menyaksikan edelweis bermekaran adalah antara April hingga Agustus. Saat itulah lereng gunung berubah menjadi ladang putih keperakan yang menawan.
BACA JUGA:4 Kategori Besar Upacara Masyarakat Tengger, Tidak Hanya Yadnya Kasada
6. Hanya Tumbuh di Tempat yang Sulit Dijangkau
Edelweis memilih tempat sunyi untuk hidup. Yaitu di lereng terjal, puncak yang dingin, dan tanah berbatu. Di situlah ia tumbuh diam-diam namun tetap bersinar. Hanya mereka yang mendaki dan menghargai alam yang dapat menyaksikan keindahannya.
7. Pernah Diabadikan dalam Perangko Indonesia
Keindahan edelweis begitu ikonik. Sampai akhirnya tercetak pada perangko edisi khusus tahun 2003 senilai Rp 3 ribu. Itu menjadi simbol bahwa edelweis bukan hanya milik alam. Tetapi juga kebanggaan bangsa.
Edelweis mengajarkan kita tentang keabadian yang sederhana. Cukup tumbuh dengan teguh dan mencintai tempatnya berdiri. Ia mekar dalam senyap, namun meninggalkan kesan mendalam.
BACA JUGA:Asal-usul Sebutan Romo Dukun sebagai Pemimpin Spiritual Hindu Tengger
Maka, biarlah edelweis tetap di tempatnya. Agar anak-anak pegunungan esok hari masih bisa mengenalnya. Bukan hanya dari foto yang diambil, melainkan dari kehadiran yang dijaga. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber