Sambut Ulang Tahun Gombloh, Museum Surabaya Gelar Talkshow Mengenang Gombloh

BACA JUGA:4 Insiden yang Membuat Anggota Band Rock Ternama Memutuskan Mundur

"Kalau sudah begitu, biasanya proses rekaman terganggu. Saya memilih keluar studio karena Gombloh jadi sibuk ngobrol dengan mereka," tambahnya, kemudian tertawa. 

Ia pun mengisahkan tentang proses rekaman lagu Kebyar Kebyar, karya masterpiece Gombloh. Pardi menyebut bahwa landasan melodis dari lagu tersebut telah dibuat oleh gitaris sebelumnya. Yakni Gatot Yuwono.

"Ketika saya masuk dalam band, saya sekadar memberi sentuhan pada Kebyar Kebyar saja. Istilahnya, memberi 'pemanis'. Tak disangka, lagu itu jadi terkenal," ujarnya. 

Remy Wicaksono menabur bunga di pusara mendiang Gombloh, ayahnya.-Christian Mazmur-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:5 Lagu Terbaik Black Sabbath dari Formasi Aslinya yang Ikonik

Setelah talkshow, para staf dari UPTD Museum Surabaya melakukan ziarah ke makam Gombloh di kompleks Pemakaman Tembok, Surabaya. Hadir pula Remy Wicaksono, putra tunggal Gombloh.

Remy hanya sebentar saja mengenal bapaknya. "Karena saat bapak meninggal pada 1988, usia saya masih 4 tahun. Tapi saya masih ingat bagaimana almarhum melimpahkan kasih-sayangnya. Saya selalu diajak pergi ke berbagai tempat. Dibelikan mainan dan sebagainya," ungkapnya.

Di makam itu terbaring raga sang maestro. Pahlawan musik tanah air. Meski telah tiada, karyanya akan senantiasa dikenang. Selamat ulang tahun, Gombloh! (*)

Sumber: harian disway