KKN BBK 6 UNAIR Tanamkan Kreativitas Anak dalam Program OSAKA di Desa Kalikatir, Mojokerto

KKN BBK 6 UNAIR Tanamkan Kreativitas Anak dalam Program OSAKA di Desa Kalikatir, Mojokerto

Anak-anak SD menggambar sketsa di tong sampah bersama peserta KKN BBK 6 UNAIR. - KKN BBK 6 UNAIR - Harian Disway

HARIAN DISWAY - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-6 menanamkan kreativitas melalui tangan-tangan mungil para murid Sekolah Dasar (SD).

Dalam program OSAKA KKN BBK 6 UNAIR itu, anak-anak di sana belajar pentingnya menjaga lingkungan dan melindungi diri dari bahaya, seperti gempa bumi, dengan metode yang interaktif. 

Nama program KKN BBK 6 UNAIR adalah OSAKA yang merupakan singkatan dari Outdoor Kreativitas Anak Kalikatir. Nama itu begitu unik dan mengandung semangat membara dalam sebuah upaya untuk membangun karakter anak-anak melalui media edukasi kreatif di luar kelas. 

Salah satu aspek menarik dari kegiatan yang diadakan oleh peserta KKN BBK 6 UNAIR adalah pelaksanaannya di luar ruangan, tepatnya di halaman sekolah. Udara segar dan ruang terbuka memfasilitasi anak-anak untuk lebih aktif dan ekspresif.  

BACA JUGA: Tim Mahasiswa UNAIR Sabet Gold Medal dan IYSA Semi Grand Award Lewat Inovasi Game SIHHIYA

Makna Tong Sampah dalam Program OSAKA

Dalam program OSAKA, tempat sampah tidak lagi hanya berfungsi sebagai wadah pembuangan. Mereka disulap menjadi kanvas kreatif yang mendorong anak-anak untuk berimajinasi dan berekspresi.
KKN BBK 6 UNAIR tanamkan kreativitas anak dengan kegiatan OSAKA di Desa Kalikatir, Mojokerto. - KKN BBK 6 UNAIR - Harian Disway

KKN BBK 6 UNAIR menggunakan tema Bumi Ceria Tanpa Sampah, anak-anak mempunyai kebebasan untuk menuangkan ide mereka dengan menggambar elemen alam seperti bumi, pepohonan, alam, dan hewan lucu pada tong sampah. 

Kebanyakan menganggap membuat keterampilan seni rupa adalah sesuatu yang rumit. Namun, tempat sampah itu langsung berevolusi menjadi media komunikasi yang kreatif dan menyenangkan, ketika berada di tangan anak-anak Kalikatir.  

BACA JUGA: Unair Dorong Percepatan Sertifikasi Halal Lewat Konferensi Halal Nasional dan Inovasi Riset 2025

Anak-anak tak hanya menggambar, tetapi memanfaatkan tong sampah sebagai media yang berfungsi untuk mengirimkan pesan kepedulian terhadap lingkungan agar tetap bersih dan indah.

Tong sampah itu pun tak hanya dianggap sebagai tempat membuang kotoran, tetapi menanamkan kesadaran. Program OSAKA menunjukkan bahwa pembangunan karakter dan kesadaran sosial dapat dimulai dari hal-hal kecil.

Tidak diperlukan fasilitas mewah atau peralatan canggih. Cukup dengan cat, tempat sampah bekas, dan sentuhan kreativitas, anak-anak dapat belajar mencintai bumi dan menjaga keselamatan diri. 

Selain melukis, anak-anak juga menerima materi edukasi mengenai prosedur evakuasi gempa bumi. Kegiatan penting itu mengingat anak-anak merupakan kelompok yang rentan, saat terjadi bencana.

Mengingat lokasi desa yang berada di area rawan gempa, edukasi semacam ini menjadi suatu kewajiban. 

KKN BBK 6 UNAIR Berikan Pendidikan Penyelamatan Diri dari Bencana 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: