Setelah Prancis, 220 Orang Anggota Parlemen Inggris Tekan Starmer untuk Akui Palestina

Foto Perdana Menteri Inggris Keir Starmer saat di Aylesbury, Inggris.--Kin Cheung / POOL / AFP
HARIAN DISWAY - Lebih dari 220 anggota parlemen Inggris mendesak Perdana Menteri mereka Keir Starmer untuk mengakui kedaulatan Palestina secara resmi.
Seruan ini menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang akan mengakui kedaulatan Palestina di Majelis Umum PBB pada bulan September 2025. Israel dan AS telah mengkritik langkah tersebut dengan alasan akan membuat Hamas semakin berani.
Seruan ini berawal dari surat yang ditandatangai 9 partai politik yang didasari oleh kekhawatiran akan perang Gaza yang berkelanjutan hingga krisis pangan yang telah menyebabkan kematian.
“Kami meminta pengakuan kedaulatan Palestina di konferensi minggu depan,” 220 anggota parlemen menulis di sebuah surat. Mereka agar pengakuan ini diumumkan pada Konferensi PBB pada tanggal 28-29 Juli yang diketuai oleh Prancis dan Arab di New York.
BACA JUGA:Jika Prancis Bergabung, Total 148 Negara Akui Palestina, Sisa 46
BACA JUGA:Prancis Siap Akui Palestina di Sidang PBB September 2025
Dalam surat itu mereka juga menambahkan bahwa meski Inggris tidak memiliki kekuatan untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan independen, rekognisi tersebut akan membawa dampak yang signifikan.
Menyusul surat tersebut, SNP mendesak agar Starmer segera mengeluarkan pernyataan resmi untuk merekognisi Palestina.
Jika tidak ada perubahan dari pemerintah, SNP akan memaksa pemungutan suara atas “RUU Pengakuan Palestina” pada bulan September.
Starmer tengah mengalami tekanan domestik maupun internasional untuk mengakui kedaulatan Palestina. Meski demikian, Starmer belum memberikan komitmen secara langsung.
BACA JUGA:Prancis Akan Akui Palestina sebagai Negara Berdaulat di Sidang PBB 2025
BACA JUGA:Warga Israel Marah Dengar Kabar Prancis Akan Akui Palestina
Dilansir dari media The Times of Israel, Starmer telah melakukan perbincangan dengan Macron dan Kanselir Jerman Friedrich Merz terkait situasi di Gaza.
Pemerintah Inggris menyatakan bahwa mereka akan secara resmi mengakui Palestina dalam “waktu yang tepat”, tanpa menyebutkan detail waktunya maupun syarat yang jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp news agency