Digitalisasi CKG Sekolah Dimulai, Konektivitas Jadi Kunci Input Data 53 Juta Siswa

Menkomdigi menegaskan Kemkomdigi terus melakukan monitoring terhadap kualitas koneksi internet di berbagai daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan CKG Sekolah--Harian Disway
HARIAN DISWAY - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) resmi dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memastikan ketersediaan koneksi internet menjadi elemen krusial dalam mendukung kelancaran input data kesehatan peserta didik di seluruh Indonesia.
Program nasional yang menargetkan lebih dari 53 juta siswa dari 282.317 sekolah ini mengandalkan sistem aplikasi daring untuk mencatat hasil pemeriksaan kesehatan setiap anak.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan, kelancaran sistem berbasis digital sangat tergantung pada keandalan konektivitas.
“Ketika ini dilakukan secara masif, data-datanya akan luar biasa banyak, sehingga tersedianya konektivitas yang baik menjadi penting,” ujar Meutya saat meninjau pelaksanaan CKG Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin, 4 Agustus 2025.
Menurutnya, Kemkomdigi telah melakukan pemantauan kualitas jaringan di berbagai daerah tempat pelaksanaan program, baik yang menggunakan jaringan broadband tetap maupun seluler.
Pemerintah ingin memastikan bahwa tidak ada sekolah yang tertinggal hanya karena terbatasnya sinyal internet.
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia. Ia menyebut dukungan Kemkomdigi dalam penyediaan infrastruktur sinyal menjadi sangat penting, terutama di daerah yang masih memiliki keterbatasan konektivitas.
“Kita menggunakan aplikasi untuk menginput seluruh data hasil pemeriksaan ini. Makanya dukungan Komdigi terkait sinyal internet ini sangat penting sekali,” ujarnya.
BACA JUGA:Menag Tinjau Langsung Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis Perdana di Pesantren
Program CKG Sekolah merupakan salah satu langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesehatan peserta didik usia sekolah.
Program ini juga menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menyusul peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelumnya.
Dengan infrastruktur konektivitas yang memadai, pemerintah berharap proses digitalisasi layanan kesehatan anak di sekolah dapat berjalan optimal dan merata dari Sabang sampai Merauke.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: