Jangan Takut pada One Piece: Rayakan Kreativitas dalam Semangat Kemerdekaan

ILUSTRASI Jangan Takut pada One Piece: Rayakan Kreativitas dalam Semangat Kemerdekaan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Kemerdekaan tak layak dibakukan hanya dalam bentuk monumen, upacara formal, atau simbol-simbol yang beku dalam narasi masa lalu. Ia adalah ruang hidup yang dinamis, terbuka terhadap perubahan, dan tumbuh bersama generasi yang berbeda-beda.
Jika negara ingin kemerdekaan tetap bermakna lintas generasi, negara juga harus siap menghadirkan ruang yang memberikan tempat bagi ekspresi baru. Itulah ujian nyata keberanian kita sebagai bangsa: tidak hanya mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga merawat relevansinya.
Kita perlu memahami bahwa simbol-simbol populer yang digunakan anak muda hari ini adalah bagian dari bahasa budaya mereka.
Negara yang bijak seharusnya mampu membaca lapisan makna itu dan menjadikannya peluang untuk menjembatani kesenjangan antargenerasi.
Daripada menanggapinya dengan pendekatan pengawasan atau represi, negara dan institusi budaya bisa memilih strategi yang lebih partisipatif. Dengan begitu, kemerdekaan tidak hanya menjadi milik masa lalu, tetapi juga menjadi pengalaman hidup yang relevan hari ini.
Akhirnya, perayaan kemerdekaan yang sejati adalah perayaan terhadap keberagaman cara memaknai Indonesia. Kita tidak sedang bertarung melawan bajak laut, tetapi menghadapi tantangan untuk tetap menjadi bangsa yang terbuka, kreatif, dan tidak takut pada perbedaan.
Jangan biarkan ketakutan terhadap simbol asing menutupi potensi dialog dan kolaborasi budaya yang sangat kaya. Mari sambut setiap bentuk cinta pada Indonesia, termasuk yang datang dalam bentuk tak biasa. Sebab, dari situlah, kemerdekaan terus menemukan hidupnya kembali. (*)
*) Yayan Sakti Suryandaru adalah pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga, Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: