Quartararo vs Yamaha: Antara Setia dan Impian Juara yang Terus Tertunda

Quartararo vs Yamaha: Antara Setia dan Impian Juara yang Terus Tertunda

Fabio Quartararo, saat di dalam paddock tim Yamaha Monster Energy. --Twitter Moto&GPaddict @MotoetGPaddict

HARIAN DISWAY - Fabio Quartararo menegaskan keinginannya untuk memiliki motor kompetitif sejak balapan pertama, meski pada 2024 ia memilih memperpanjang kontrak dengan Yamaha hingga 2026.

Di tengah minimnya kemajuan YZR-M1 2025 dan posisi Yamaha yang terpuruk di klasemen konstruktor, juara dunia MotoGP 2021 ini mulai mengisyaratkan bahwa masa mendatang bisa berubah, terutama menjelang regulasi baru 2027.

Meski YZR-M1 2025 mengalami sejumlah peningkatan, Quartararo hanya mampu meraih empat posisi pole, satu podium di Sprint Race, dan satu podium di Grand Prix. Saat Yamaha berhasil mengamankan posisi start terdepan di Sprint Race maupun Grand Prix, performa motor justru menurun saat balapan berlangsung.

Musim ini, Yamaha memiliki tim satelit Pramac Racing. Namun, di MotoGP, poin balapan dihitung secara kolektif untuk konstruktor klasemen. Pada paruh pertama musim 2025, Yamaha masih berada di bawah klasemen konstruktor, tepat di belakang posisi rivalnya sesama pabrikan Jepang, Honda.

Di klasemen pembalap, hingga 12 seri pertama, Quartararo menempati peringkat ke-9 dengan tertinggal 279 poin dari Marc Marquez. Sebagai perbandingan, pada paruh pertama musim sebelumnya, ia berada di peringkat ke-14 dengan selisih 239 poin dari Jorge Martin.

BACA JUGA:Masa Depan Suram di Pramac, Oliveira Dilirik Jadi Pengembang YZR-M1 Yamaha

BACA JUGA:Fabio Quartararo Pecahkan Rekor Jerez, Yamaha Rebut Pole Position MotoGP 2025

Quartararo menegaskan ia membutuhkan motor yang kompetitif di lintasan. Yamaha saat ini tengah mengembangkan mesin baru berkonfigurasi V4, yang dijadwalkan untuk diuji Quartararo pada bulan September mendatang.

Meski demikian, ia menilai ujian sesungguhnya baru akan datang pada tahun 2027, ketika regulasi baru MotoGP mulai berlaku.

Ketika ditanya apakah ia akan mengikuti langkah Marc Marquez—yang memutus kontrak dengan Honda untuk bergabung ke tim satelit Ducati meski harus kehilangan jutaan euro—Quartararo menjawab dengan tegas:

"Kita lihat saja nanti. Pada akhirnya, saya selalu mengutamakan performa olahraga. Mereka tidak boleh menipu Anda secara finansial. Ke depannya, saya akan tetap mengutamakan performa."

Meski kontraknya dengan Yamaha tergolong menguntungkan dan hanya sedikit tim satelit yang mampu menandinginya, pembalap asal Prancis berusia 26 tahun ini menegaskan bahwa keputusannya memperbarui kontrak bukan semata-mata karena uang.

"Bukan hanya karena uang, tetapi juga karena proyek. Namun untuk masa depan, saya tidak menginginkan sekadar proyek. Saya menginginkan motor siap pakai yang bisa saya kendarai untuk meraih kemenangan sejak balapan pertama," Tegasnya.

BACA JUGA:Menanti Kebangkitan Yamaha di MotoGP, Cukupkah Hanya Andalkan Fabio Quartararo?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: