Pengabdian Masyarakat Internasional FTMM Unair

Pengabdian Masyarakat Internasional FTMM Unair

ILUSTRASI Pengabdian Masyarakat Internasional FTMM Unair.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Bagi Unair, gerakan Kampus Berdampak itu tak akan sulit. Sebab, itu sejalan dengan transformasi Unair dari reseacrh university ke entrepreneurial university. Unair sudah mengubah orientasi. Tidak sekadar menghasilkan riset-riset berkualitas, tapi juga menindaklanjutinya dengan hilirisasi dan kapitalisasi. 

Riset tdak sekadar menghasilkan output, tapi juga outcome dan impact pada stakeholder universitas, yaitu masyarakat dan industri. 

Kampus berperingkat ke-287 dunia (QS WUR) itu kini fokus pada kebermanfaatan. Untuk itu, selain melakukan hilirisasi dan kapitalisasi hasil riset, Unair membuat program-program pemanfaatan hasil riset bagi masyarakat melalui program community development seperti SEGTA yang digelar FTMM. 

Unair sebenarnya sudah cukup lama menggagas pengabdian masyarakat internasional. Itu, misalnya, bisa dilihat dari inovasi Unair mendirikan World University Association for Community Development (WUACD). 

Tujuan utamanya adalah menerapkan temuan penelitian universitas pada masyarakat.  Agar hasil-hasil riset kampus benar-benar bisa dirasakan masyarakat, baik dalam bentuk produk maupun pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan. 

WUACD didirikan tahun 2018 oleh Unair bersama 16 universitas dari berbagai negara seperti Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand, Taiwan, Turkiye, Mesir, Bangladesh, dan Kamboja. Kini member WUACD ada 41 universitas. 

Di antaranya adalah kampus-kampus papan atas seperti The University of Western Australia, Notre Dum University, dan Griffith University. 

Dari Asia Tenggara ada Prince of Songkla Thailand dan kampus-kampus terbaik di Malaysia seperti Universiti Malaya, Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan Universiti Putra Malaysia. 

Bagi Unair, transformasi menjadi entrepreneurial university memang cukup beralasan. Selain karena tuntutan global, Unair sudah cukup berhasil melakukan transformasi dari teaching university ke research university

Itu, misalnya, bisa dilihat dari kenaikan luar biasa publikasi hasil riset pada jurnal-jurnal bereputasi. Dalam beberapa tahun ini, Unair bisa menghasilkan 3.000 hingga 3.500 publikasi pada jurnal internasional bereputasi per tahun. Bahkan, seribu di antaranya pada jurnal kategori Q1 (25 persen terbaik) dan Q2.  

Pada pengembangan entrepreneurial university, Unair perlu fokus pada  keunggulan di health science dan  natural science. Bidang tersebut harus menghasilkan riset-riset berkualitas yang  dihilirisasi menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Di sanalah entrepreneurship sangat dibutuhkan sehingga selain bermanfaat bagi masyarakat dunia, hasil-hasil riset itu menguatkan kemandirian Unair di masa depan. (*)

*) Imron Mawardi adalah Wakil dekan Bidang Sumber Daya, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM), Universitas Airlangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: