Petani Tebu Jatim Keluhkan Maraknya Gula Rafinasi di Pasaran

Dewan Pengawas DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Timur Tasirin-Edi Susilo Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Timur mendesak agar pemerintah segera membenahi tata niaga lantaran merugikan petani dan pabrik, Kamis, 14 Agustus 2025.
Dewan Pengawas DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Timur Tasirin mengatakan, maraknya gula rafinasi yang beredar di pasaran membuat petani tebu resah. "Karena gula mereka tak terserap di pasar," kepada Disway, Kamis.
Maraknya gula rafinasi yang dijual bebas di pasaran tersebut jelas melanggar aturan. Sebab, gula rafinasi bukan untuk konsumsi masyarakat secara langsung. "Gula rafinasi hanya diperbolehkan untuk kebutuhan industri makan dan minum," katanya.
Tak lakunya gula dari petani tebu ini sudah terjadi sejak musim giling berlangsung tahun ini. Saat itu stok mulai menumpuk di gudang-gudang, namun tak terserap oleh pasar. "Kondisi di pasar, kebutuhan gula terus mencukupi. Karena ada rembesan gula rafinasi tadi," paparnya.
Tasirin meminta agar pemerintah segera menindak maraknya gula rafinasi di pasaran ini. Sebab, jika tidak segera ditangani, masalahnya akan semakin berdampak ke Jawa Timur.
Kedua, Ia mendesak agar pemerintah pusat serius melakukan pengaturan tata niaga kelola. Sebab, saat ini impor gula rafinasi ternyata tak sesuai peruntukkan. "Buktinya, banyak gula rafinasi ada di pasaran," celetuknya.
"Sebab Jawa Timur saat ini menjadi lumbung produksi gula nasional," katanya. Banyak petani tebu akan berdampak ke depan. Apalagi saat ini, pemerintah Jawa Timur sedang gencar-gencarnya melakukan perluasan area lahan tebu.
Data yang dihimpun, angka produksi gula kristal di Jawa Timur menyumbang 50 persen produksi gula secara nasional. Di tahun 2024, total produksi gula di Jatim mencapai 1,2 juta ton. Sementara produksi gula nasional mencapai 2,4 juta ton.
Sementara tahun ini, Pemprov Jawa Timur memproyeksikan produksi gula makin meningkat. Yakni sebesar 1,4 juta ton gula yang diproduksi oleh 29 pabrik gula yang tersebar di 16 daerah di Jawa Timur. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: