Pelindo Petikemas Hadirkan Harapan Baru Bagi Perempuan di Lapas Malang

Pelindo Petikemas Hadirkan Harapan Baru Bagi Perempuan di Lapas Malang

TJSL Sub Holding Terminal Petikemas sangat dibutuhkan untuk bekal kemandirian penghuni Lapas -dok.istimewa-

MALANG, HARIAN DISWAY – Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) merealisasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui program Pelita Warna. Tema yang diusung Pekan Sadar Hukum dan Kemandirian. 

Program ini dilaksanakan di Lapas Perempuan Kelas II A Malang, 25 hingga 29 Agustus 2025. Materi yang disampaikan tentang menggabungkan edukasi hukum, etika sosial, dan pelatihan keterampilan praktis.

Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, mengatakan program ini dirancang sebagai ruang kolaborasi untuk menguatkan pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Tentunya  dengan menjunjung nilai keadilan, kesetaraan gender, dan kemanusiaan.

“Program ini merupakan wujud nyata kepedulian kami terhadap pemberdayaan perempuan,” kata Widyaswendra.  Yakni melalui penyediaan ruang belajar dan pengembangan diri. 

BACA JUGA:TPS Luncurkan Layanan Baru North China Indonesia, Perkuat Konektivitas Ekspor Jawa Timur


Peran perusahaan sangat dibutuhkan dalam membina dan melatih penghuni Lapas -dok.istimewa-

Tujuannya,  menguatkan kapasitas warga binaan. “Tidak hanya dalam aspek hukum tetapi juga keterampilan praktis,” imbuhnya.

Inisiatif tersebut merupakan kontribusi nyata PT Pelindo Terminal Petikemas dalam mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil dan berdaya. “Perempuan yang berdaya akan mampu membawa perubahan, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungannya, “ ungkap Widyaswendra. 

Menurutnya, langkah tersebut adalah cara berkontribusi dalam mewujudkan kesetaraan, menciptakan peluang kerja, serta menguatkan keadilan sosial sesuai semangat tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Malang, Yunengsih, mengatakan jumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang mencapai 487 orang. Program Pelita Warna menjadi angin segar bagi upaya pembinaan di Lapas tersebut.

BACA JUGA:Mitigasi Cyber Attack, TPS Gelar Webinar tentang IT

BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong Perkenalkan Konsep Berthing Priority, Optimalkan Jadwal Sandar Kapal Curah Kering

“Utamanya dalam memberikan pembekalan yang bersifat edukatif dan aplikatif,” ucapnyi. Ia berharap warga binaan bisa lebih siap, baik secara mental maupun keterampilan, ketika kembali ke lingkungan sosialnya.

Keterlibatan perusahaan dalam mendukung pemberdayaan warga binaan merupakan bentuk kolaborasi yang sangat dibutuhkan. Sebab, itu mampu melengkapi upaya internal lapas dalam menyiapkan para perempuan agar lebih siap kembali ke masyarakat dengan percaya diri dan mandiri.

“Kerja sama ini bukan hanya mendukung rehabilitasi, tapi juga menjadi bekal nyata agar warga binaan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas,” imbuh Yunengsih. Ia meyakini, pelatihan dan pendampingan akan memberi peluang baru untuk berkontribusi positif di masyarakat. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: